Pasar
Tambang Emas BRMS Siap Menjadi Primadona Industri
2024-11-06
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) baru-baru ini mengungkapkan hasil kunjungan lapangan dan potensi emas yang dimiliki anak perusahaannya, Citra Palu Minerals (CPM), di Sulawesi. Direktur Independen merangkap Corporate Secretary BRMS, Dileep Srivastava, menyatakan bahwa CPM saat ini merupakan satu-satunya tambang emas yang masih aktif dioperasikan oleh BRMS.

Tambang Emas BRMS Siap Menjadi Primadona Industri

Potensi Emas Berlimpah di Citra Palu Minerals

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, BRMS mengungkapkan bahwa proyek CPM di Sulawesi merupakan aset utama perusahaan yang memiliki volume dan kadar emas yang signifikan. BRMS memiliki 5 aset signifikan yang mencakup sumber daya emas sebesar 11,04 juta ons, perak 57,7 juta ons, tembaga 1,9 juta ton, seng 2,5 juta ton, dan timbal 1,5 juta ton. Dari hasil kunjungan tersebut, BRMS menyoroti CPM sebagai salah satu penghasil nilai sumber daya tertinggi di industri ini.Selain itu, proyek Gorontalo Minerals juga menyimpan cadangan emas dengan potensi yang kuat untuk pengembangan tembaga di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa BRMS memiliki aset-aset yang sangat prospektif dan siap untuk dikembangkan lebih lanjut.

Investasi Pabrik Emas Demi Peningkatan Produksi

Untuk mendukung peningkatan produksi emas, BRMS telah mendapatkan pembiayaan untuk membangun 4 pabrik emas dengan kapasitas total 10.500 ton per hari, atau setara dengan 100.000 ons emas yang diproduksi per tahun. Saat ini, 2 pabrik telah beroperasi dengan kapasitas produksi 4.500 ton per hari.Menurut Dileep Srivastava, volume produksi 6 bulan pertama tahun 2024 telah mencapai 27.000 ons, yang lebih besar dari target produksi tahun fiskal 2023. Perseroan berencana untuk terus meningkatkan produksi hingga tahun 2028, dengan dukungan operasional pabrik yang modern dan berkelanjutan.

Teknologi Canggih untuk Efisiensi dan Keberlanjutan

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional, CPM akan menerapkan teknologi Carbon-in-Leach (CIL) dan Heap Leach. Kadar bijih CPM yang lebih tinggi memungkinkan penggunaan teknologi CIL yang lebih efektif.Selain itu, CPM juga menggunakan teknologi filter press untuk mengeringkan tailing, yang kemudian disimpan di fasilitas seluas 10 hektar, dengan rencana perluasan hingga 25 hektar untuk area pengelolaan limbah khusus. Proses ini mendaur ulang 20% air, yang digunakan untuk konsumsi ulang, menunjukkan komitmen BRMS terhadap praktik-praktik ramah lingkungan.Dengan potensi emas yang berlimpah, investasi pabrik emas, serta penerapan teknologi canggih, BRMS siap untuk menjadi pemain utama di industri pertambangan emas di Indonesia. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan profitabilitas perusahaan di masa mendatang.
more stories
See more