Gaya hidup hemat atau frugal living menjadi tren yang semakin populer di kalangan masyarakat. Meskipun tujuannya beragam, mulai dari mengurangi konsumsi berlebihan hingga menyiapkan dana untuk masa depan, prinsip ini juga diterapkan oleh salah satu orang terkaya dunia, Warren Buffett. Sebagai CEO Berkshire Hathaway, Buffett telah membuktikan bahwa kekayaan tidak selalu berarti gaya hidup mewah. Melalui pendekatan sederhana dan bijaksana dalam pengelolaan keuangan, Buffett berhasil mempertahankan prinsip hidup hemat tanpa mengorbankan kenyamanan.
Dalam perjalanan waktu, Warren Buffett telah menunjukkan komitmennya terhadap gaya hidup hemat melalui berbagai aspek kehidupannya. Di kota Omaha, Nebraska, sang investor legendaris telah tinggal di rumah yang sama sejak tahun 1958, meski nilai propertinya telah berkali-kali lipat. Rumah dengan luas 610 meter persegi ini dibeli dengan harga US$31.500 pada saat itu dan masih menjadi tempat tinggalnya hingga kini.
Buffett juga dikenal sebagai pribadi yang cerdas dalam mengatur pengeluaran sehari-hari. Misalnya, ia memilih untuk sarapan di restoran cepat saji seperti McDonald's dengan biaya kurang dari Rp50 ribu setiap pagi. Mobil yang dikendarainya pun bukanlah merek mewah; bahkan mobil terbarunya, Cadillac XTS, dibeli pada tahun 2014 dan masih dipakai hingga kini. Buffett hanya mengganti kendaraan ketika putrinya merasa mobil tersebut sudah terlalu usang.
Berkaitan dengan hobi, Buffett lebih memilih aktivitas yang terjangkau namun bermakna, seperti bermain bridge. Dia menghabiskan sekitar 12 jam seminggu untuk permainan kartu favoritnya ini, bahkan pernah menyatakan bahwa dia rela menghabiskan waktu di penjara asalkan bisa bermain bridge bersama teman-temannya.
Terakhir, Buffett menunjukkan sikap sederhana dalam persahabatan. Alih-alih memberikan hadiah mahal, dia lebih suka berbagi momen-momen sederhana dengan teman-temannya, termasuk Bill Gates. Buffett sering menjemput Gates sendiri ke bandara, menelepon secara rutin, dan mengirim kliping berita yang menarik bagi Gates dan keluarganya.
Secara keseluruhan, praktik frugal living yang dilakukan oleh Warren Buffett menunjukkan bahwa kekayaan bukanlah ukuran utama kebahagiaan. Dengan pendekatan sederhana dan bijaksana, kita dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Dari sudut pandang seorang pembaca, cerita tentang Warren Buffett mengajarkan bahwa keberhasilan finansial tidak harus selalu diiringi dengan gaya hidup mewah. Praktik hemat yang konsisten dapat membawa manfaat jangka panjang, baik secara finansial maupun psikologis. Buffett menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari kenyamanan diri dan kemampuan untuk menikmati hal-hal sederhana dalam hidup.