Pasar
Gegara China-Suriah dan Harga Minyak Dunia Terkait
2024-12-09
Dalam dunia minyak, perubahan harga minyak mentah seringkali menjadi perhatian utama. Pada Senin (9/12/2024), harga minyak mentah terpantau menunjukkan tren yang menarik. Kekhawatiran atas melemahnya permintaan China diimbangi oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh pemberontak.
Impak Harga Brent dan WTI
Pada pukul 09:10 WIB, harga acuan Brent menguat 0,48% menjadi US$ 71,46 per barel. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) terapresiasi 0,55% menjadi US$ 67,57 per barel. Perubahan ini menunjukkan perbedaan kondisi kedua jenis minyak.Dalam pekan lalu, Brent ambles 2,5%, sementara WTI merosot 1,2%. Analis memperkirakan surplus pasokan tahun depan karena permintaan yang lemah meskipun ada keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi dan memperpanjang pemangkasan produksi.Peran Saudi Aramco
Saudi Aramco, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah menurunkan harga Januari 2025 untuk pembeli Asia ke level terendah sejak awal 2021. Hal ini disebabkan oleh melemahnya permintaan dari importir utama China yang membebani pasar. Perubahan ini memiliki dampak yang luas pada pasar minyak.Geopolitik dan Pemberontak di Suriah
Pemberontak Suriah mengumumkan di televisi pemerintah Minggu kemarin bahwa mereka telah menggulingkan Presiden al-Assad, melenyapkan dinasti keluarga selama 50 tahun dalam serangan kilat. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan gelombang ketidakstabilan baru di Timur Tengah yang sedang dilanda perang. Dampak geopolitik ini sangat signifikan terhadap harga minyak.Pasokan Minyak di AS
Pada Kamis pekan lalu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, OPEC+, menunda dimulainya kenaikan produksi minyak selama tiga bulan hingga April dan memperpanjang penghentian penuh pemotongan produksi selama satu tahun hingga akhir tahun 2026. Selain itu, meningkatnya jumlah rig minyak dan gas di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menunjukkan meningkatnya produksi dari produsen minyak mentah terbesar di dunia, yang juga mendorong harga turun.