Pasar
Suriah Berdarah, Harga Minyak Naik Sedikit
2024-12-09
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari Senin (9/12/2024), harga minyak mengalami kenaikan yang cukup kecil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan ketegangan di Timur Tengah setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh pemberontak.
Dampak Politik dan Pasar pada Harga Minyak
Persebaran Ketegangan di Timur Tengah
Dalam perjalanan sejarah, ketegangan di Timur Tengah sering menjadi faktor yang mempengaruhi harga minyak. Saat Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak, ketegangan tersebut mengakibatkan kenaikan harga minyak. Ini menunjukkan bahwa kondisi politik di wilayah tersebut memiliki pengaruh signifikan pada pasar energi. Sebagai contoh, dalam periode ini, harga minyak mentah jenis Brent naik 22 sen atau 0,3%, menjadi US$71,34 per barel, dan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS juga naik 22 sen atau 0,3%, menjadi US$67,42 per barel. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa perubahan politik di Timur Tengah tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat di sana, tetapi juga memiliki dampak yang luas di seluruh dunia.Balancing Fears and Market Trends
Namun, tidak hanya ketegangan yang mempengaruhi harga minyak. Laporan juga mengimbangi kekhawatiran atas melemahnya permintaan China yang disorot oleh Arab Saudi. Kerajaan tersebut sebelumnya telah melakukan pemangkasan proyeksi untuk pembeli Asia. Ini menunjukkan bahwa pasaran minyak harus menghadapi tantangan dari dua sisi, yaitu ketegangan politik dan perubahan permintaan pasar. Dalam hal ini, harga minyak mengalami perubahan yang kompleks. Harga minyak mentah Brent sempat turun lebih dari 2,5% minggu lalu sementara WTI turun 1,2%. Surplus pasokan tahun depan karena permintaan yang lemah meskipun ada keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi dan memperpanjang pemangkasan produksi yang besar hingga akhir tahun 2026 menjadi alasan penting.Peran Saudi Aramco dalam Pasar
Saudi Aramco, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah memangkas harga Januari 2025 untuk pembeli Asia ke level terendah sejak awal tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa pasaran minyak sedang menghadapi tantangan yang serius. Permintaan yang lemah dari importir utama China membebani pasar. Ini mengindikasikan bahwa pasaran minyak mungkin akan terus mengalami perubahan dan ketidakpastian. Namun, Saudi Aramco tetap memiliki peran penting dalam mengatur pasaran minyak. Mereka harus mencari cara untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan stabilitas pasar.