Gaya Hidup
Golongan Darah Tertentu Berisiko Stroke Dini, Ini Penjelasannya
2024-11-09
Sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa pemilik golongan darah tertentu ternyata berpotensi mengalami risiko stroke dini yang lebih tinggi sebelum berusia 60 tahun. Penelitian ini menganalisis data dari ribuan pasien stroke dan orang sehat, serta meninjau puluhan data tentang genetika dan stroke iskemik.
Kenali Risiko Stroke Dini Berdasarkan Golongan Darah
Golongan Darah A Berisiko Tinggi Stroke Dini
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 persen orang dengan golongan darah A lebih berisiko menderita stroke dini sebelum usia 60 tahun, dibandingkan dengan golongan darah lain. Risiko ini tetap ada bahkan setelah faktor-faktor risiko lain, seperti jenis kelamin, berat badan, dan kebiasaan merokok, disaring.Mengapa golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi? Para peneliti mengatakan kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah, seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah. Namun, mereka masih belum mengetahui pasti alasannya.Golongan Darah B dan AB Juga Berisiko, Tapi Lebih Rendah
Sementara itu, orang dengan golongan darah B memiliki risiko stroke yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan golongan darah lain. Namun, risikonya masih lebih rendah bagi mereka yang memiliki golongan darah O yang paling umum.Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa sekitar 12 persen orang dengan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk menderita stroke sebelum berusia 60 tahun. Sementara tipe B dan AB tidak berdampak signifikan.Stroke Dini Meningkat, Perlu Waspada
Jumlah orang yang mengalami stroke dini semakin meningkat. Mereka lebih mungkin meninggal karena peristiwa yang mengancam jiwa, dan yang selamat berpotensi menghadapi kecacatan selama puluhan tahun.Di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, terdapat lebih dari 91.000 kasus stroke dalam 12 bulan antara April 2021 dan Maret 2022. Sementara di AS, setiap tahun sekitar 800.000 orang mengalami stroke.Meskipun demikian, para peneliti mengatakan peningkatan risiko berdasarkan golongan darah tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Mereka masih belum memahami secara pasti mengapa golongan darah tampaknya berperan dalam risiko stroke, tetapi diperkirakan mempengaruhi risiko seseorang mengembangkan gumpalan berbahaya dalam tubuh.Stroke Bisa Terjadi pada Siapa Saja
Sebagian besar orang masih menganggap bahwa serangan stroke hanya mengintai orang lanjut usia (lansia). Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menegaskan bahwa stroke bisa mengintai semua orang tanpa terkecuali.Stroke merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak mengalami pengurangan dan gangguan akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15 juta orang di dunia mengalami stroke setiap tahunnya, dengan 5 juta di antaranya meninggal dunia dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.Oleh karena itu, penting bagi semua orang, terlepas dari usia dan golongan darah, untuk mengenali gejala-gejala stroke dan segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dengan demikian, risiko komplikasi dan kematian akibat stroke dapat diminimalisir.