Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas rencana penerbitan SBN untuk tahun 2025. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas soal rencana operasi moneter di bank sentra pada 2025. Perry mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari koordinasi antara bank sentral dan pemerintah.

Perspektif Pertama: Koordinasi antara BI dan Kemenkeu

"Jadi, saya sudah bertemu dengan Ibu Menteri Keuangan dan membahas bagaimana koordinasi antara kedua pihak, yaitu rencana penerbitan SBN untuk 2025 dan rencana operasi moneter Bank Indonesia 2025," katanya dalam paparan RDG BI, Rabu (18/12/2024). "Bu Menkeu sudah bertemu dengan saya secara bilateral, dan secara prinsip kami sudah sepakat mengenai rencana tersebut. Ini merupakan langkah penting dalam mengatur keuangan dan moneter nasional."Dalam pertemuan, kedua pihak saling berbagi pemahaman dan perspektif. BI dan Kemenkeu berusaha untuk mencapai kesepakatan yang baik dalam mengatur rencana penerbitan SBN dan operasi moneter. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi nasional dan stabilitas moneter.

Perspektif Kedua: Pembelian SBN dari Pasar Sekunder

Prinsipnya, kata Perry, BI dan Kemenkeu sepakat melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder. Mereka bahkan berencana untuk membeli jumlah SBN yang lebih tinggi dari yang jatuh tempo saat masa 'burden sharing'. "Bahkan jumlah yang jatuh tempo sebagai bagian dari operasi moneter bisa beli SBN dari pasar sekunder, bahkan bisa mencapai Rp 150 triliun," paparnya.Pembelian SBN dari pasar sekunder merupakan strategi yang penting dalam mengatur keseimbangan moneter. Hal ini akan membantu BI dalam mengendalikan jumlah uang dalam sistem dan memastikan stabilitas ekonomi. Namun, hal ini juga memerlukan perhatian penuh untuk mencegah risiko yang mungkin timbul.

Perspektif Ketiga: Rincian Rencana Operasi Moneter

Perry pun menegaskan bahwa sebagian bagian dari rencana operasi moneter dalam rencana operator moneter itu BI ada yang sifatnya kontraksi dan ada ekspansi. "Ekspansinya salah satunya pembalian SBN dari pasar sekunder," ungkapnya.Rincian rencana operasi moneter ini akan mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, termasuk inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. BI harus memastikan bahwa rencana tersebut dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil yang positif bagi negara.Dalam mengimplementasikan rencana operasi moneter, BI harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, inflasi, dan kebutuhan moneter. Mereka harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keseimbangan moneter dan kesejahteraan ekonomi.