Pasar
IHSG Berbalik Merana, Perbankan Raksasa Menyebabkan Perubahan
2024-12-05
Jakarta, CNBC Indonesia – Pada akhir perdagangan sesi I Kamis (5/12/2024), IHSG mengalami perubahan yang menarik. Saat ini, IHSG berbalik melemah dan berada pada posisi 7.293.96, setelah kemarin berhasil kembali ke level psikologis 7.300. Namun, kondisi ini terjadi di tengah sikap investor yang masih mencerna pernyataan ketua bank sentral AS terkait kebijakan suku bunga acuan.

Analisis Perubahan IHSG dan Hubungan dengan Kebijakan Bank Sentral

Sektor Keuangan dan Emiten Perbankan

Dalam sesi I hari ini, sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG, mencapai 0.82%. Beberapa emiten perbankan raksasa seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga memberikan kontribusi negatif. BMRI menurun 16.7 indeks poin, BBRI sebesar 13 indeks poin, dan BBNI sebesar 4.6 indeks poin. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi di sektor keuangan masih mempengaruhi pergerakan IHSG secara signifikan.Selain itu, adapula emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga menjadi penekan IHSG di sesi I, mencapai 12.6 indeks poin. Kondisi ini menunjukkan bahwa berbagai sektor dapat mempengaruhi pergerakan IHSG secara berbeda.

Perubahan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE)

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan ukuran utama inflasi AS, telah berjalan stagnan di kisaran 2.6%-2.8% sejak Mei dan jauh di atas target 2% bank sentral. Ini menunjukkan bahwa tekanan harga masih tinggi dan mempengaruhi kondisi ekonomi secara luas. Para pejabat The Fed tetap ingin melihat bukti konkret sebelum melanjutkan pemotongan suku bunga lebih jauh.

Data Ekonomi yang Beragam

Data ekonomi lainnya menunjukkan hasil yang beragam. Penjualan otomotif AS di November mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, menunjukkan konsumsi tetap kuat. Namun, survei bisnis utama menunjukkan beberapa pendinginan di sektor jasa, dengan kekhawatiran tentang tarif impor baru yang dapat meningkatkan harga. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masih kompleks dan membutuhkan perhatian lebih lanjut.Powell menekankan bahwa keputusan kebijakan The Fed saat ini sepenuhnya didasarkan pada kondisi ekonomi saat ini, bukan pada kebijakan yang mungkin diterapkan di masa depan. Ini menunjukkan bahwa bank sentral akan tetap berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah kebijakan.CNBC INDONESIA RESEARCH[email protected]Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(chd/chd)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-an
More Stories
see more