Pasar
Jokowi: Dari Karyawan ke Presiden, Perjalanan Berwirausaha
2024-11-20
Jokowi, yang awalnya bekerja di perusahaan kertas PT Kraft Aceh sebelum memulai karirnya sendiri, telah memiliki perjalanan yang luar biasa. Sejak tahun 1985 hingga saat ini, ia telah mengubah nasibnya dan menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Perjalanan Berwirausaha Jokowi: Dari Karyawan ke Presiden
Berawal dari Karyawan
Jokowi mulai bekerja di perusahaan kertas setelah menamatkan kuliahnya pada 1985. Namun, masa kerja di sana hanya dua tahun. Budaya kerja yang keras membuatnya tidak tahan dan akhirnya dia pulang kampung pada 1987. Dari tabungan gaji, dia ingin mencoba berbisnis di sektor kayu atau mebel. Namun, modal yang diperlukan terlalu besar dan dia harus menjadi karyawan lagi. Beruntung, dia diajak bekerja oleh saudara yang memiliki perusahaan kayu. Di awal, dia tidak mendapat keistimewaan dan harus melakukan tugas-tugas sederhana seperti menggergaji, menyerut kayu, mengecat, dan mengangkut barang. Setahun kemudian, dia mulai bekerja ala kantoran dan belajar banyak hal.Mulai Usaha Sendiri
Setelah memiliki pengalaman dan modal pinjaman bank sebesar Rp 30 juta, Jokowi mendirikan perusahaan sendiri pada 21 Februari 1988. Nama perusahaannya CV Rakabu, yang pertama kali berdiri di kios kecil di daerah Kadipiro, Solo. Pada tahun pertama, karyawannya hanya tiga orang dan mereka bekerja di sektor produksi. Prosesnya tidak mudah, terutama saat memasarkan barang. Rakabu awalnya hanya pemain kecil dan tidak dikenal banyak orang. Jokowi harus ‘jemput bola’ dan mengunjungi setiap rumah yang sedang dibangun untuk menawarkan furniture. Ada kesuksesan, tetapi juga banyak gagal. Namun, usaha itu perlahan membuahkan hasil.Expansi dan Kesuksesan
Setelah modal cukup banyak, Jokowi berani melakukan ekspansi ke Jakarta pada 1990 dan mendapat order terbesar sejak awal berdiri. Namun, ketika barang sudah jadi dan dikirim, pemesan kabur dan dia kena tipu. Namun, keberhasilan sebelumnya membuatnya tidak putus asa. Dengan modal dari Perusahaan Gas Negara (PGN) sebesar Rp 500 juta, Jokowi giat berekspansi dan berani melakukan ekspor. Sejak 1991, dia kerap bolak-balik Solo-Jakarta-Singapura untuk menjajakan furniture Rakabu. Dalam kurun 1994-1996, produksi mebel melesat dan dia memiliki 8 pabrik dengan ratusan karyawan. Kekayaannya pun meningkat dan dia mampu membeli rumah sendiri di Solo. Saat krisis 1997-1998, bisnis orang hancur, tetapi Rakabu justru makin moncer dan mulai merambah pasar luar negeri seperti Australia, Amerika, Timur Tengah, dan Asia.Harta dan Prestasi
Berdasarkan LHKPN 2023, Jokowi memiliki banyak harta, termasuk tanah, kendaraan, dan aset lain. Sejak memulai karirnya, dia telah berjuang keras dan berhasil mencapai prestasi yang luar biasa. Dia telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan keberanian, kita bisa mencapai apa yang kita inginkan.