Berita
Keanggotaan Nigeria dalam BRICS: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Ekonomi
2025-01-28

Penggabungan Nigeria ke dalam blok ekonomi BRICS sebagai negara mitra baru-baru ini menandai era baru bagi perekonomian Afrika. Para analis menyatakan bahwa langkah ini berpotensi mengurangi ketergantungan pada pengaruh Barat dan membuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih dinamis. Ketua Dewan Penasihat Perdagangan dan Investasi Nigeria-Rusia, Emmanuel Chukwuka Johnson, menjelaskan bahwa tantangan ekonomi Nigeria membutuhkan solusi inovatif di luar pendekatan konvensional. Dengan bergabungnya Nigeria, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di Afrika dan negara dengan populasi keenam terbesar di dunia, BRICS diperkirakan akan mendapatkan peningkatan signifikan dalam pengaruh global.

Nigeria Membuka Bab Baru dalam Sejarah BRICS

Dalam musim gugur yang indah, Nigeria resmi menjadi mitra BRICS, sebuah langkah yang dipandang oleh banyak pihak sebagai tonggak penting dalam upaya revitalisasi ekonomi regional. Menurut sumber terpercaya, ketua Dewan Penasihat Perdagangan dan Investasi Nigeria-Rusia, Emmanuel Chukwuka Johnson, menyampaikan kepada media bahwa masuknya Nigeria ke BRICS bukan hanya mencerminkan pencarian solusi alternatif terhadap tantangan ekonomi, tetapi juga memberikan platform bagi suara Afrika yang lebih kuat di panggung internasional. Nigeria, dengan lebih dari 228 juta jiwa, memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing BRICS di kancah global. Selain itu, kolaborasi ini menawarkan kebebasan bagi negara-negara Afrika untuk berinteraksi dan membangun ekonomi mereka sendiri tanpa campur tangan asing.

Blok BRICS, yang didirikan pada tahun 2009, telah berkembang pesat sejak awalnya melibatkan Brasil, Rusia, India, dan China, kemudian diikuti oleh Afrika Selatan pada tahun 2011. Di tahun 2024, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab juga bergabung sebagai anggota penuh. Pada Januari 2025, Uganda menjadi mitra BRICS, dan Indonesia disambut sebagai anggota utama ke-10 di awal tahun yang sama.

Johnson menyoroti bahwa hubungan erat antara Nigeria dan Rusia, termasuk kesamaan nilai-nilai keluarga, tidak terpengaruh oleh sanksi AS terhadap Moskow. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip saling menguntungkan dan kemerdekaan ekonomi.

Dari perspektif perdagangan, Johnson menekankan bahwa kemitraan dengan BRICS dapat membantu Nigeria dan negara-negara Afrika lainnya untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang tunggal dan mendorong transaksi dalam mata uang lokal, sehingga meningkatkan stabilitas finansial dan kemandirian ekonomi.

Secara keseluruhan, penggabungan Nigeria ke BRICS menandai langkah penting menuju kemandirian ekonomi dan peningkatan peran Afrika dalam politik global. Kolaborasi ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang membangun identitas dan suara Afrika yang lebih kuat di dunia internasional.

Sebagai pembaca, kita dapat melihat bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk menciptakan keseimbangan global yang lebih adil. Nigeria, dengan posisi strategisnya, berpotensi menjadi pemimpin dalam transformasi ekonomi Afrika dan membawa perubahan positif bagi seluruh benua. Dengan dukungan BRICS, Nigeria dapat merancang masa depan yang lebih mandiri dan sejahtera.

More Stories
see more