Berbekal strategi yang matang, Black Steel Papua langsung menyerang sejak awal pertandingan. Ardiansyah Nur membuka skor lewat eksekusi penalti di menit pertama. Tidak butuh waktu lama, Muhammad Obay Hasan Sobandi mencetak dua gol cepat pada menit keenam dan ketujuh, memberikan keunggulan 3-0 bagi tim. Performa ini menjadi bukti nyata bahwa persiapan dan latihan keras telah membuahkan hasil.
Unggul FC Malang mencoba bangkit dengan gol dari Andres Dwi Persada Putra di menit kesepuluh dan Armia Zainul Almaraghi di menit kedua belas, memperkecil jarak menjadi 3-2. Namun, Black Steel tidak gentar dan kembali menunjukkan dominasi mereka. Ardiansyah Nur mencetak gol keduanya di menit kedelapan belas, disusul oleh Kris Daniel Yeimo satu menit kemudian. Babak pertama ditutup dengan skor 5-2 untuk keunggulan Black Steel.
Memasuki babak kedua, Black Steel tidak meredakan serangan. Ronal Drion Bonay mencetak gol keenam di menit ke-37, semakin memperlebar jarak. Meskipun Unggul FC sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol kedua dari Andres Dwi Persada Putra di menit ke-39, skor 6-3 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Momentum kuat ini menjadi kunci utama kemenangan telak Black Steel.
Laga ini juga membawa kenangan manis bagi Muhammad Obay Hasan Sobandi, yang sudah dua kali tampil di Makassar. Atmosfer di kota ini, terutama di tanah kelahiran Cap Anca, menambah semangat para pemain. “Atmosfer di Makassar luar biasa. Ini Tanah kelahiran Cap Anca, mungkin banyak pendukung kami juga berasal dari keluarganya. Itu menambah semangat kami,” tuturnya.
Pelatih Unggul FC Malang, Joao Nuno Alves de Almeida, mengaku kecewa atas performa timnya. “Ini hasil yang buruk buat kami. Lebih dari sekadar hasil, penampilan kami juga mengecewakan. Itu tidak sesuai dengan level kami. Mereka bermain jauh lebih baik dan pantas menang,” ungkap Joao. Evaluasi mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan performa.
Pemain Unggul FC A Khoeron menyoroti hilangnya fokus sebagai salah satu penyebab utama. “Mungkin kami kehilangan fokus. Hal-hal yang seharusnya kami jaga, malah kami lepaskan. Itu yang membuat performa kami menurun,” imbuhnya. Perbaikan mental dan fokus menjadi prioritas bagi tim untuk pertandingan-pertandingan mendatang.