Proyek kereta cepat antara dua negara Asia Tenggara ini menandai langkah penting dalam integrasi ekonomi regional. Pemerintah Thailand mengumumkan bahwa jalur kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan ke wilayah China melalui Laos akan beroperasi pada tahun 2030. Proyek dengan nilai investasi sebesar USD13 miliar ini diharapkan dapat memperkuat posisi Thailand sebagai pusat logistik regional dan meningkatkan konektivitas ekonomi global.
Jalur ganda yang mencakup jarak 609 kilometer ini akan menghubungkan Bangkok dengan kota Nong Khai, yang berbatasan langsung dengan Laos. Dengan kecepatan hingga 250 kilometer per jam, proyek ini menjadi jalur berkecepatan tinggi pertama di Thailand. Rute ini juga akan terintegrasi dengan sistem kereta Seri Fuxing milik China, memungkinkan operasional lintas batas yang lebih efisien. Pembangunan telah dimulai dengan fokus pada bagian pertama yang mencakup jarak 220 kilometer dari Bangkok menuju Nakhon Ratchasima, yang saat ini telah mencapai tahap sepertiga penyelesaian.
Pencapaian ini tidak hanya membuka peluang baru bagi kedua negara tetapi juga memperkuat hubungan bilateral dalam konteks Inisiatif Sabuk dan Jalan. Proyek ambisius ini menunjukkan komitmen kuat untuk membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bersama. Kolaborasi erat antara pihak-pihak terkait, termasuk kontraktor dari China dan Thailand, menegaskan pentingnya sinergi dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.