Pada hari Senin, 27 Januari 2025, Presiden Indonesia Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara Subang, Shah Alam, Selangor, Malaysia. Kunjungan kenegaraan ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara melalui serangkaian pertemuan penting dengan pemimpin-pemimpin Malaysia. Dalam rangkaian kunjungan ini, Prabowo akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Sultan Agong Malaysia Sultan Ibrahim. Selain itu, ia juga akan menerima penghargaan tertinggi dari Kesultanan Johor, yang diberikan kepada pemimpin asing sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi signifikan.

Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Malaysia merupakan bagian dari upaya diplomasi yang lebih luas untuk memperkuat ikatan antara kedua negara tetangga. Salah satu momen puncak dalam agenda ini adalah pertemuan bilateral antara Prabowo dan Anwar Ibrahim. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menjelaskan bahwa kedua pemimpin tersebut berencana membahas langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kerja sama bilateral. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi.

Selain pertemuan dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Prabowo juga akan disambut secara kenegaraan oleh Sultan Agong Malaysia Sultan Ibrahim. Upacara sambutan resmi ini akan digelar di Istana Negara di Kuala Lumpur. Yusuf Permana menambahkan bahwa kunjungan ini bukan hanya sekadar formalitas diplomatik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Sebagai tanda penghargaan, Prabowo akan menerima Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor), penghargaan tertinggi yang pernah diberikan kepada tujuh pemimpin asing, termasuk mantan Presiden Soeharto pada tahun 1990.

Setelah serangkaian acara kenegaraan, kunjungan Prabowo ke Malaysia diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan bilateral kedua negara. Langkah-langkah strategis yang dibahas dalam pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kerja sama yang lebih erat dan produktif, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat. Kunjungan ini juga menandai komitmen kuat kedua negara untuk terus membangun hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.