Berita
Kontroversi Gelar Pangeran Wales: William Tetap Tenang Menghadapi Petisi
2025-01-28

Pangeran William, pewaris takhta Inggris berikutnya, tetap menjalani rutinitas harian dengan tenang meski menghadapi petisi yang menuntut pencabutan gelarnya sebagai Pangeran Wales. Petisi ini telah mendapatkan lebih dari 42 ribu tanda tangan dan didorong oleh kelompok anti-monarki, Republic. Mereka merencanakan aksi protes pada acara-acara besar mendatang. Gelar Pangeran Wales sendiri telah menjadi simbol kontroversial, dianggap oleh sebagian masyarakat Wales sebagai representasi dominasi historis Inggris atas negeri mereka.

Sejak tahun 2022, ketika William resmi mendapatkan gelar tersebut, suara penolakan semakin kuat. Dr. Trystan Gruffyadd, seorang warga Pontypridd, Wales, meluncurkan kampanye di platform Change.org yang menyoroti isu ini. Menurut para pendukung petisi, gelar Pangeran Wales telah menjadi simbol penindasan terhadap budaya dan identitas Welsh selama berabad-abad. Mereka menekankan bahwa gelar ini hanya diberikan kepada orang-orang Inggris yang tidak memiliki hubungan emosional atau budaya yang kuat dengan masyarakat Wales.

Kelompok anti-monarki, Republic, juga berencana untuk memanfaatkan dua acara besar mendatang sebagai ajang protes. Pertama, Hari Republik 2025 yang akan diselenggarakan pada 10 Mei 2025, dan kedua, Protes Trooping the Colour pada 14 Juni 2025. Kedua acara ini dipilih karena dianggap sebagai momen strategis untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap sistem monarki.

Banyak komentar dalam petisi mencerminkan rasa tidak puas yang mendalam. Beberapa warga Wales merasa bahwa pemberian gelar ini kepada William, suami Kate Middleton, adalah penghinaan terhadap sejarah dan budaya mereka. Mereka menganggap gelar tersebut sebagai bentuk pengingkaran terhadap tokoh-tokoh penting dalam sejarah Wales seperti Llywelyn the Last dan Owain Glyndwr, yang pernah menjadi pemimpin asli Pangeran Wales.

Meski menghadapi tekanan dari berbagai pihak, Pangeran William tampak tidak terpengaruh oleh kontroversi ini. Dia tetap fokus pada tanggung jawabnya sebagai pewaris takhta dan terus melakukan aktivitas resmi tanpa henti. Sikap tenangnya menunjukkan bahwa ia lebih memilih untuk mengabaikan suara-suara kritis dan fokus pada tugas-tugasnya sebagai anggota kerajaan.

More Stories
see more