Pada akhir tahun 2024, dunia hiburan diguncang oleh tuduhan serius yang dilayangkan oleh aktris terkenal Blake Lively terhadap rekan sekaligus sutradara film "It Ends with Us", Justin Baldoni. Tuduhan ini mencakup pelecehan seksual dan fitnah publik yang berdampak buruk pada reputasi Blake. Dalam gugatan hukumnya, Blake mengungkapkan perlakuan yang membuatnya merasa sedih, takut, trauma, serta mengalami kecemasan ekstrem. Kasus ini muncul setelah beberapa bulan spekulasi tentang hubungan mereka yang memanas.
Dalam suatu perkembangan mengejutkan di dunia perfilman, pada hari Senin, 23 Desember 2024, aktris Blake Lively mengajukan gugatan hukum terhadap Justin Baldoni, yang tidak hanya menjadi lawan mainnya dalam film "It Ends with Us" tetapi juga sebagai sutradara film tersebut. Blake, yang dikenal sebagai istri dari Ryan Reynolds, menyatakan bahwa aksi-aksi Justin telah merusak reputasinya secara publik dan menyebabkan dampak psikologis yang mendalam.
Gugatan ini didasarkan pada tindakan Justin yang melanggar batas-batas profesionalitas. Blake mengklaim bahwa Justin menambahkan konten seksual yang tidak beralasan dan/atau adegan-adegan ketelanjangan tanpa persetujuannya. Selain itu, Blake juga menuduh Justin memasuki trailer tata riasnya tanpa izin, baik saat ia sedang tidak berpakaian maupun saat sedang menyusui bayinya. Peristiwa-peristiwa ini menimbulkan situasi yang sangat tidak nyaman dan menimbulkan trauma bagi Blake.
Dari perspektif seorang jurnalis, kasus ini menyoroti pentingnya menjaga batas-batas profesional dalam industri hiburan. Meskipun persaingan dan tekanan tinggi sering kali menjadi bagian dari pekerjaan, penghormatan terhadap privasi dan kesejahteraan individu tetap harus diprioritaskan. Bagi para pembaca, insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya mendukung dan melindungi hak-hak pribadi setiap individu, terutama dalam lingkungan kerja yang intens seperti industri hiburan.