Presiden Amerika Serikat mengeluarkan kritikan tajam terhadap bank sentral negeri Paman Sam beberapa jam setelah kebijakan moneter tetap dipertahankan. Melalui platform media sosial, pemimpin AS tersebut mengecam otoritas moneter atas penanganan ekonomi nasional. Menurutnya, pihak yang berwenang telah gagal meredam masalah inflasi yang mereka sendiri ciptakan.

Pernyataan ini muncul tak lama setelah bank sentral memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan awal tahun. Keputusan ini mencerminkan sikap hati-hati bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Ketua bank sentral menyatakan bahwa pihaknya tidak tergesa-gesa untuk melakukan perubahan lebih lanjut dan akan terus memantau situasi dengan seksama.

Ekonomi AS berada di tengah-tengah dinamika politik dan kebijakan yang kompleks. Meski ada janji-janji besar dari Gedung Putih untuk mengubah arah ekonomi, para pakar ekonomi mengingatkan tentang potensi dampak jangka pendek dari sejumlah kebijakan yang diusulkan. Namun, sementara itu, seorang pejabat yang ditunjuk oleh Trump membela langkah-langkah tarif impor dan meyakini bahwa hal tersebut tidak akan memberikan tekanan signifikan terhadap harga pasar. Para pembuat kebijakan di bank sentral tetap berkomitmen untuk mengawasi dampak dari aturan baru ini secara cermat.