Berita
Masa Depan Cerah: Lima Petinju yang Akan Menghadapi Diego Pacheco di Kelas Menengah Super
2025-01-27

Diego Pacheco, petinju muda berbakat dari Los Angeles, telah menunjukkan potensinya sebagai salah satu petarung terbaik di kelas menengah super. Setelah mencatatkan kemenangan angka mutlak atas Steven Nelson dalam pertarungan 12 ronde, Pacheco semakin mendekati puncak karirnya. Dengan rekor sempurna 22-0 (18 KO), Pacheco kini mengincar lima lawan tangguh yang dapat memperkuat reputasinya. Petinju-petinju ini memiliki pencapaian dan pengalaman yang beragam, mulai dari penantang gelar hingga juara bertahan. Artikel ini akan membahas latar belakang dan potensi pertarungan antara Pacheco dengan kelima petinju tersebut.

Pertama, ada Jaime Munguia, petinju Meksiko berusia 28 tahun dengan rekor 44-2 (35 KO). Meski mengalami kekalahan KO mengejutkan dari Bruno Surace pada Desember lalu, Munguia tetap menjadi ancaman serius. Ia memiliki kontrak untuk pertarungan ulang dengan Surace dan berharap untuk bangkit kembali setelah kekalahan tersebut. Pertarungan antara Pacheco dan Munguia akan menjadi ujian besar bagi kedua petinju, terutama jika mereka bertemu setelah Munguia berhasil meraih kemenangan atas Surace.

Kedua, Osleys Iglesias, petinju Kuba berusia 27 tahun, telah menunjukkan peningkatan pesat pada tahun 2024. Meskipun masih kurang dikenal, Iglesias telah mencetak beberapa kemenangan KO yang mengesankan. Dalam pertarungan melawan Marcelo Coceres dan Evgeny Shvedenko, ia hanya membutuhkan satu ronde untuk mengakhiri pertarungan. Performa Iglesias yang konsisten membuatnya menjadi lawan yang layak bagi Pacheco. Pertemuan antara keduanya akan menjadi pertarungan antara dua petinju yang sedang naik daun dan memiliki gaya bertarung yang berbeda.

Ketiga, Edgar Berlanga, petinju berusia 27 tahun dengan rekor 22-1 (17 KO), telah menjadi salah satu nama yang paling diperhitungkan di divisi super-middleweight. Meskipun mengalami kekalahan angka mutlak dari Saul Canelo Alvarez pada bulan September, Berlanga telah menunjukkan ketangguhan dan kemampuan bertahan. Ia memulai kariernya dengan serangkaian kemenangan KO di ronde pertama, namun sejak itu ia telah mengalami pasang surut. Pertarungan antara Berlanga dan Pacheco akan menjadi pertarungan antara dua petinju AS yang ditakdirkan untuk menjadi bintang di masa depan.

Keempat, Christian Mbilli, petinju Prancis berusia 29 tahun dengan rekor 28-0 (23 KO), merupakan salah satu petarung paling tekanan tinggi di divisi ini. Gaya bertarung Mbilli yang agresif bertentangan dengan pendekatan Pacheco yang lebih berjarak. Pertarungan antara keduanya akan menjadi pertemuan antara dua petinju yang telah mengambil jalur tradisional menuju puncak divisi. Pertarungan ini dianggap sebagai salah satu yang paling dinanti oleh para penggemar tinju, terutama karena keduanya memiliki peluang untuk menjadi petarung terbaik di divisi ini di luar Alvarez.

Akhirnya, Saul Canelo Alvarez, petinju legendaris dengan rekor impresif 62-2-2 (39 KO), tetap menjadi target utama bagi Pacheco. Meskipun pertarungan antara keduanya tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, Pacheco telah menegaskan dirinya sebagai penantang nomor satu untuk gelar WBO kelas menengah super. Pertarungan antara Pacheco dan Alvarez akan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu, terutama jika Pacheco terus menunjukkan performa impresifnya.

Dengan lima lawan potensial ini, Diego Pacheco memiliki kesempatan besar untuk mengukir namanya sebagai salah satu petarung terbaik di kelas menengah super. Setiap pertarungan akan menjadi batu loncatan penting dalam karirnya, membuktikan bahwa Pacheco bukan hanya petarung muda berbakat, tetapi juga sosok yang siap menghadapi tantangan terbesar di dunia tinju.

More Stories
see more