Showbiz
Membangun Rumah Produksi Sendiri: Perjalanan Ernest Prakasa dalam Industri Film
2024-12-27

Dalam industri film, banyak produser dan sutradara yang berusaha mencari formula untuk membuat film sukses. Namun, menurut pendapat seorang sineas terkenal, tidak ada jaminan pasti bahwa sebuah film akan laku di pasaran. Meskipun demikian, beberapa film yang awalnya tampak biasa-biasa saja justru bisa meledak popularitasnya, sementara film lain yang tampak menjanjikan malah gagal memenuhi ekspektasi. Dalam wawancara ini, kita mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang tantangan di balik produksi film, termasuk persiapan sekuel "Agak Laen 2" dan awal karier Ernest Prakasa sebagai komedian stand-up hingga menjadi produser film.

Menyusun Naskah Agak Laen 2 dengan Cermat

Pada musim gugur yang penuh warna, Imajinari Pictures sedang mempersiapkan dua proyek film baru yang direncanakan rilis pada tahun 2025. Salah satu proyek tersebut adalah sekuel dari film populer "Agak Laen". Meski belum dapat mengonfirmasi secara resmi, tim produksi tengah bekerja keras mengembangkan skenario agar naskah mencapai kualitas optimal sebelum dirilis. Mengingat tekanan besar untuk mempertahankan atau bahkan melampaui kesuksesan film pertama yang ditonton oleh 9 juta penonton, tim produksi berkomitmen untuk tidak terburu-buru dan memastikan setiap aspek cerita telah dipertimbangkan dengan matang.

Beranjak dari dunia stand-up comedy, Ernest Prakasa membuktikan bahwa profesi tersebut bukan hanya batu loncatan tetapi juga pelatihan yang sangat baik bagi berbagai keterampilan penting dalam industri hiburan. Stand-up comedy melatih kemampuan penulisan, public speaking, akting, dan manajerial. Keterampilan-keterampilan ini membuka banyak pintu bagi Ernest untuk merambah ke bidang akting, penulisan, dan produksi film. Salah satu hasil nyata dari perjalanan panjang Ernest adalah film "Ngeri-Ngeri Sedap", yang meski hari pertamanya hanya mendapat 50 ribu penonton, akhirnya meraup 2,8 juta penonton. Ini menunjukkan bahwa kadangkala, risiko dan inovasi dapat membawa hasil yang tak terduga.

Ketika ditanya tentang alasan membangun rumah produksi sendiri, Ernest menjelaskan bahwa kebebasan kreatif menjadi faktor utama. Setiap rumah produksi memiliki idealisme masing-masing, yang terkadang membatasi ruang gerak kreatif. Dengan memiliki rumah produksi sendiri, Ernest dapat mengeksplorasi lebih luas dan menciptakan film-film unik seperti "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" dan "Kaka Boss". Film terakhir ini, yang menampilkan seniman-seniman Indonesia Timur, berhasil menarik hampir 900 ribu penonton, membuktikan bahwa eksperimentalitas dan dedikasi dapat membawa hasil yang luar biasa.

Inspirasi dari Perjalanan Ernest Prakasa

Perjalanan Ernest Prakasa mengajarkan kita bahwa dalam industri kreatif, tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Keberanian untuk mengambil risiko, ketekunan dalam belajar, dan komitmen terhadap visi pribadi adalah kunci utama. Melalui pengalamannya, Ernest menunjukkan bahwa stand-up comedy bukan hanya batu loncatan, tetapi juga platform yang melatih berbagai keterampilan penting. Selain itu, pembentukan rumah produksi sendiri membuka ruang bagi ekspresi kreatif yang lebih leluasa, membuktikan bahwa kebebasan kreatif sering kali menjadi fondasi utama bagi inovasi dan kesuksesan.

More Stories
see more