Gaya Hidup
Mengapa Warga Indonesia Lebih Memilih Berobat ke Malaysia dan Singapura: Menjelajahi Keunggulan Layanan Kesehatan di Negara Tetangga
2024-10-10

Mengapa Warga Indonesia Lebih Memilih Berobat ke Malaysia dan Singapura

Banyaknya warga Indonesia yang lebih senang dengan layanan kesehatan di Malaysia sebenarnya bukan hal baru. Ternyata, biaya yang lebih murah bukan satu-satunya alasan yang mendorong warga Indonesia pergi ke Malaysia dan Singapura untuk berobat, atau bahkan sekedar melakukan tes kesehatan.

Kenyamanan dan Komunikasi yang Lebih Baik Menjadi Daya Tarik Utama

Komunikasi yang Lebih Baik dengan Dokter

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi mengatakan bahwa salah satu alasan utama orang Indonesia banyak berobat ke Malaysia dan Singapura adalah karena mereka merasa lebih nyaman dalam melakukan komunikasi dengan dokter. Menurutnya, hal ini perlu menjadi catatan bagi tenaga medis di Indonesia agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan, terutama dalam hal komunikasi dengan pasien.Adib menekankan bahwa kemampuan komunikasi pada dokter di Indonesia harus ditingkatkan. Pasien merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan dokter di Malaysia dan Singapura dibandingkan di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong warga Indonesia untuk berobat ke luar negeri.

Biaya Pengobatan yang Lebih Terjangkau

Selain komunikasi yang lebih baik, biaya pengobatan yang lebih murah juga menjadi daya tarik bagi warga Indonesia untuk berobat ke Malaysia dan Singapura. Adib menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh kebijakan dan regulasi negara terkait pembebasan pajak, khususnya untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Dengan biaya pengobatan yang lebih terjangkau, ditambah dengan kenyamanan dalam berkomunikasi dengan dokter, tidak mengherankan jika banyak warga Indonesia yang memilih untuk berobat ke Malaysia dan Singapura. Hal ini tentu saja merugikan Indonesia, karena potensi nilai ekonomi yang hilang akibat warga Indonesia lebih memilih berobat di luar negeri.

Promosi Layanan Kesehatan oleh Kedutaan Besar Malaysia

Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia juga turut andil dalam mempromosikan layanan kesehatan yang lebih murah di negaranya. Mereka memasang poster di depan Kedutaan yang mengajak warga Indonesia untuk berobat ke Malaysia.Promosi yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Malaysia ini semakin menguatkan daya tarik bagi warga Indonesia untuk memilih berobat ke negara tetangga tersebut. Selain biaya yang lebih terjangkau, kemudahan akses informasi juga menjadi faktor pendorong bagi warga Indonesia.

Kekurangan Tenaga Medis di Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengakui bahwa Indonesia masih tertinggal dalam sektor kesehatan, terutama dalam hal ketersediaan tenaga medis. Saat ini, rasio dokter di Indonesia ada di level 0,47 per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan rasio ideal 1 dokter per 1.000 penduduk.Angka ini menempatkan Indonesia pada posisi ketiga terendah di ASEAN, setelah Laos dan Kamboja. Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi menyebut Undang-Undang Kesehatan telah direvisi agar mempermudah anak muda Indonesia untuk masuk ke pendidikan dokter, termasuk dokter spesialis yang jumlahnya jauh lebih sedikit.

Potensi Kerugian Ekonomi yang Besar

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang bolak-balik ke luar negeri untuk berobat ada lebih dari 1 juta orang. Hal ini tentu saja merugikan Indonesia, karena ada potensi nilai ekonomi yang hilang.Menurut Jokowi, Indonesia kehilangan sekitar Rp 180 triliun setiap tahunnya akibat warga negaranya lebih memilih berobat di luar negeri. Negara tujuan berobat favorit masyarakat Indonesia antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat.Pemerintah Indonesia menyadari bahwa perlu ada upaya serius untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam negeri, agar warga Indonesia tidak lagi memilih berobat ke luar negeri. Hal ini tidak hanya untuk menjaga potensi ekonomi, tetapi juga untuk memastikan warga negara mendapatkan akses kesehatan yang layak dan berkualitas.
More Stories
see more