Berita
Mengenal Dua Letjen TNI yang Menjabat sebagai Dosen di Universitas Pertahanan
2025-01-31
Berita ini membahas dua tokoh militer senior yang kini menempati posisi penting dalam dunia pendidikan pertahanan nasional. Mereka adalah Letjen TNI Widi Prasetijono dan Letjen TNI Teguh Muji Angkasa, yang telah ditunjuk sebagai dosen tetap di Universitas Pertahanan (Unhan). Kedua tokoh ini memiliki latar belakang yang mengesankan dan pengalaman luas dalam bidang militer.

Menyelami Karier Cemerlang Dua Jenderal di Dunia Pendidikan

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi karier cemerlang kedua jenderal bintang tiga ini, serta kontribusi mereka terhadap institusi pendidikan militer terkemuka di Indonesia. Keduanya telah membuktikan bahwa kepemimpinan dan keahlian militer dapat berpadu dengan sistem pendidikan tinggi untuk mencetak generasi militer yang lebih baik.

Latar Belakang Perwira Tinggi Berpangkat Letjen TNI

Pangkat Letjen TNI termasuk dalam kategori perwira tinggi, atau biasa disebut jenderal bintang tiga. Pangkat ini menandai puncak karier bagi banyak anggota militer, setelah melewati serangkaian ujian dan tantangan yang ketat. Saat ini, ada sekitar 29 perwira tinggi berpangkat Letjen TNI yang aktif bertugas. Dua di antaranya telah memilih jalur pendidikan sebagai langkah selanjutnya dalam karier mereka.

Kedua letnan jenderal ini tidak hanya berhasil mencapai puncak karier militer, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap pembentukan pemikir strategis melalui pendidikan. Sebagai dosen di Unhan, mereka berkontribusi langsung pada pembentukan generasi militer masa depan yang siap menghadapi tantangan global.

Biografi Teguh Muji Angkasa: Dari Kopassus hingga Unhan

Teguh Muji Angkasa lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 11 Juni 1967. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kesatuan Infanteri, tepatnya Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Selama kariernya, Teguh telah mengikuti berbagai pendidikan militer, termasuk Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri (Sesarcabif), Komando, Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) I, Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) II, Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad), serta Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).

Sebelum menjabat sebagai dosen di Unhan, Teguh menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Mutasi ini terjadi pada Jumat, 6 Desember 2024, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024. SK tersebut ditandatangani oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Transisi ini menandakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara praktik lapangan dan teori akademis dalam pendidikan militer.

Sinergi Antara Pengalaman Lapangan dan Pendidikan Akademis

Kehadiran Letjen TNI Widi Prasetijono dan Letjen TNI Teguh Muji Angkasa di Unhan bukan hanya menambah kekayaan pengetahuan institusi, tetapi juga memberikan perspektif praktis yang tak ternilai bagi mahasiswa. Dengan pengalaman bertahun-tahun di medan operasi, kedua letnan jenderal ini mampu menyampaikan pelajaran yang relevan dan aplikatif kepada para calon pemimpin militer masa depan.

Universitas Pertahanan mendapatkan manfaat signifikan dari kehadiran dua tokoh senior ini. Mereka membawa wawasan yang luas tentang dinamika geopolitik regional dan global, serta kemampuan untuk menerjemahkan teori menjadi praktik yang efektif. Hal ini sangat penting dalam konteks modern di mana ancaman keamanan semakin kompleks dan multidimensional.

Peran Strategis dalam Pembentukan Generasi Militer Berkualitas

Kedua letnan jenderal ini berperan penting dalam merumuskan kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis. Melalui pengalaman dan pengetahuan mereka, Unhan dapat menyediakan program pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek teknis militer, tetapi juga mencakup aspek psikologis, sosial, dan politik yang berkaitan dengan pertahanan nasional.

Lebih dari itu, keberadaan mereka di Unhan juga membantu membangun jejaring yang luas antara institusi pendidikan dan lembaga-lembaga militer lainnya. Ini memungkinkan kolaborasi yang lebih erat dalam penelitian, pengembangan teknologi, dan inovasi strategis yang diperlukan untuk menjaga keamanan negara.

More Stories
see more