Gaya Hidup
Menjelajahi Keberagaman Istilah "Bule" dalam Budaya Indonesia
2024-10-11

Mengungkap Asal-Usul dan Evolusi Istilah "Bule" dalam Bahasa Indonesia

Istilah "bule" telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kosakata bahasa Indonesia, digunakan untuk merujuk pada orang asing, terutama mereka yang berkulit putih. Namun, sedikit orang yang mengetahui asal-usul dan evolusi penggunaan istilah ini. Artikel ini akan mengupas secara mendalam bagaimana istilah "bule" muncul, berkembang, dan menjadi bagian dari budaya Indonesia.

Menelusuri Jejak Historis Istilah "Bule"

### Awal Mula Penggunaan Istilah "Bule"Penggunaan istilah "bule" untuk merujuk pada orang berkulit putih, khususnya orang Eropa dan Amerika, telah ada sejak lama. Menurut ilmuwan Tom Popensky, kata "bule" sudah digunakan dalam tulisan W. le Febre berjudul "Taman Siswa: Ialah Kepertjajaan Kepada Kekuatan Sendiri Untuk Tumbuh" pada tahun 1952. Dalam tulisan tersebut, istilah "wong bule (orang putih)" digunakan untuk menggambarkan sentimen kaum muda pada masa Revolusi Nasional Indonesia, yang melihat orang berkulit putih kebingungan atas huru-hara sosial yang terjadi.### Peran Benedict Anderson dalam Mempopulerkan Istilah "Bule"Meskipun penggunaan istilah "bule" sudah ada sejak lama, popularitas istilah ini di kalangan masyarakat Indonesia ditengarai dipopulerkan oleh Indonesianis asal Inggris, Benedict Anderson. Dalam autobiografinya berjudul "Hidup di Luar Tempurung" (2016), Anderson mengaku sebagai orang pertama yang mempopulerkan kata "bule" sebagai asosiasi orang berkulit putih pada tahun 1962 dan 1963.Anderson merasa risih ketika disebut "Tuan" oleh masyarakat Indonesia saat berkunjung ke negara ini. Pada saat itu, orang Indonesia masih larut dalam kebiasaan kolonial dan menganggap warga asing lebih superior. Banyak pula orang asing yang memandang dirinya lebih hebat, sehingga layak dihormati. Sebagai solusi, Anderson meminta orang Indonesia yang melihatnya untuk tidak menyebut dirinya "Tuan" atau "Putih", melainkan dengan istilah "Bule".### Perkembangan Penggunaan Istilah "Bule"Setelah Anderson mempopulerkan istilah "bule", kawan-kawan mudanya merasa senang dan lantas menyebarkannya ke dalam berbagai media populer. Perlahan tapi pasti, orang Indonesia mengikuti perubahan tersebut dan mulai menyebut orang berkulit putih sebagai "orang bule".Meskipun begitu, bagi orang asing, sebutan "bule" dianggap rasis. Sepuluh tahun kemudian, pada 1970-an, ada kawan Anderson yang menyatakan protes karena dia mempopulerkan sebutan tersebut. Namun, Anderson mengabaikan protes itu, dengan alasan bahwa orang asing itu berkulit putih, sehingga pantas disebut "bule."### Istilah "Bule" Menjadi Bagian dari Bahasa Indonesia Sehari-hariHingga akhirnya, istilah "bule" menjadi bagian dari bahasa Indonesia sehari-hari. Penggunaan istilah ini tidak hanya terbatas pada orang Eropa dan Amerika, tetapi juga merambah ke berbagai kelompok etnis lainnya yang berkulit putih, seperti orang Jepang, Korea, dan lain-lain.

Perspektif Baru dalam Memahami Istilah "Bule"

### Asosiasi Istilah "Bule" dengan Hewan AlbinoMenariknya, istilah "bule" sebenarnya sudah lazim digunakan masyarakat Indonesia untuk menyebut hewan berkulit albino, seperti "kerbau bule" yang berada di lingkup Kesultanan Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan istilah "bule" untuk merujuk pada manusia berkulit putih memiliki akar historis yang kuat dalam budaya Indonesia.### Perspektif Orang Asing terhadap Istilah "Bule"Bagi orang asing, terutama mereka yang berkulit putih, istilah "bule" seringkali dianggap sebagai sebutan yang rasis. Mereka merasa bahwa istilah ini menyiratkan adanya perbedaan dan pembedaan antara orang Indonesia dan orang asing. Namun, bagi masyarakat Indonesia, penggunaan istilah "bule" tidak selalu dimaknai secara negatif, melainkan lebih sebagai bentuk identifikasi dan pengenalan terhadap orang asing.### Evolusi Penggunaan Istilah "Bule" dalam Masyarakat IndonesiaSeiring berjalannya waktu, penggunaan istilah "bule" dalam masyarakat Indonesia telah mengalami evolusi. Tidak hanya digunakan untuk merujuk pada orang Eropa dan Amerika, istilah ini juga merambah ke berbagai kelompok etnis lainnya yang berkulit putih, seperti orang Jepang, Korea, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa istilah "bule" telah menjadi bagian dari identitas dan budaya Indonesia, tidak lagi terbatas pada satu kelompok etnis tertentu.### Dampak Penggunaan Istilah "Bule" dalam Interaksi SosialPenggunaan istilah "bule" dalam interaksi sosial antara orang Indonesia dan orang asing juga memiliki dampak yang signifikan. Bagi orang asing, istilah ini dapat menimbulkan perasaan terdiskriminasi atau merasa "diistimewakan" secara negatif. Namun, bagi orang Indonesia, penggunaan istilah "bule" dapat menjadi sarana untuk menunjukkan keakraban dan keramahan dalam berinteraksi dengan orang asing.
More Stories
see more