Berita
Menko PMK Pratikno Soroti Tantangan Stunting dan Disrupsi Teknologi di Indonesia
2025-02-08

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menyoroti dua tantangan utama yang menghadang Indonesia: stunting pada bayi dan disrupsi teknologi. Dalam acara Sarasehan Nasional Pra Munas VII Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di Semarang, Jawa Tengah, Pratikno menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, ia juga menjelaskan peran Kementerian PMK dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan pembangunan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Pentingnya Penanganan Stunting bagi Generasi Muda

Stunting menjadi salah satu isu krusial yang harus ditangani secara serius. Menurut Pratikno, sekitar 20% bayi di Indonesia mengalami stunting, sebuah kondisi yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental anak. Ini bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga berdampak pada produktivitas masa depan generasi muda. Oleh karena itu, semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dengan baik dan sehat.

Untuk mengatasi stunting, diperlukan pendekatan lintas sektoral yang melibatkan berbagai instansi pemerintah dan komunitas. Kementerian PMK, misalnya, bertanggung jawab atas koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Selain itu, program-program seperti distribusi makanan bergizi gratis di daerah-daerah tertentu juga sangat penting untuk mendukung upaya ini. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal adalah kunci sukses dalam penanganan stunting.

Menghadapi Disrupsi Teknologi dan Membangun SDM Unggul

Disrupsi teknologi menjadi tantangan lain yang tidak kalah penting. Pratikno mencatat bahwa perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara orang belajar dan berinteraksi. Misalnya, platform media sosial seperti TikTok telah merubah paradigma pengajaran tradisional, bahkan menggeser peran guru ngaji. Ini menunjukkan betapa cepatnya teknologi dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Kementerian PMK berkomitmen untuk membangun SDM unggul dan memperkuat pembangunan ilmu pengetahuan serta teknologi. Hal ini termasuk mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi era digital. Akhmar Moqowam, Ketua Umum PB IKA PMII, menambahkan bahwa banyak kader PMII yang berada di jajaran eksekutif, legislatif, dan perguruan tinggi. Mereka terus membahas berbagai topik mulai dari eksplorasi sumber daya alam hingga bonus demografi. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk IKA PMII, sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat bersaing di era globalisasi. Tema Munas IKA PMII kali ini, "Reaktivasi Genetika Unggul Nusantara untuk Indonesia Bermartabat," mencerminkan komitmen kuat untuk memajukan bangsa melalui peningkatan kualitas SDM dan inovasi teknologi.

More Stories
see more