Pemerintah Indonesia melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah merencanakan langkah-langkah strategis untuk menerapkan efisiensi anggaran. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah skema kerja baru, dimana Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menghabiskan dua hari dalam seminggu bekerja dari mana saja (WFA) dan tiga hari lainnya di kantor (WFO). Kebijakan ini bertujuan untuk memangkas biaya operasional yang tidak perlu sambil tetap menjaga produktivitas.

Kepala BKN, Zudan Arif, menegaskan bahwa formula 2-3 ini merupakan langkah awal dalam upaya efisiensi. Tujuan utamanya adalah untuk membantu mengurangi pengeluaran yang tidak esensial. Menurut Zudan, kebijakan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap penggunaan anggaran negara. Dengan demikian, instruksi efisiensi ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi pegawai BKN dalam mencapai target kinerja mereka.

Lebih jauh lagi, Zudan percaya bahwa efisiensi anggaran bisa menjadi momentum bagi ASN untuk meningkatkan efektivitas kerja. Ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi efektivitas Sistem Informasi ASN (SIASN) yang berbasis digital. Melalui implementasi ini, BKN berharap dapat menunjukkan kepada stakeholders bahwa lembaga tersebut mampu bekerja secara efektif dan efisien, serta fokus pada pencapaian target kinerja.

BKN berkomitmen untuk menggunakan instruksi presiden sebagai peluang untuk meningkatkan efektivitas kerja. Langkah ini bukan hanya tentang mengurangi biaya, tapi juga tentang memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan memberikan nilai maksimal bagi masyarakat. Dengan pendekatan ini, BKN berharap dapat membangun reputasi sebagai lembaga yang transparan dan efisien dalam penggunaan anggaran.