Pasar
Misteri Harta Sukarno: Antara Mitos dan Fakta Sejarah
2024-12-21
Presiden pertama Indonesia, Sukarno, sering menjadi subjek diskusi mengenai kekayaan yang dimilikinya. Salah satu narasi yang paling menarik adalah tentang emas seberat 57 ton yang disimpan di bank Swiss. Namun, kisah ini sulit dipercaya berdasarkan pengakuan Sukarno sendiri, yang menyatakan hidup susah selama menjabat sebagai pemimpin negara.

Bongkar Misteri Kekayaan Sukarno: Kisah Emas 57 Ton yang Menghebohkan

Pengakuan Sukarno dalam Wawancara dengan Cindy Adams

Pada tahun 1961 hingga 1964, jurnalis asal Amerika Serikat, Cindy Adams, menulis biografi Sukarno berjudul "Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams". Dalam buku tersebut, Sukarno mengaku bahwa gajinya saat menjadi presiden hanya sekitar US$ 220 per bulan. Dia juga tidak memiliki rumah atau tanah pribadi, sehingga harus tinggal di istana-istana milik negara. Bahkan, dia pernah menerima piyama baru dari duta besar karena baju tidurnya sudah robek.Dalam wawancara tersebut, Sukarno juga menyatakan bahwa dirinya sering meminjam uang dari ajudannya. “Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?” tanya Sukarno. Selain itu, rakyat pernah berniat memberikan gedung secara patungan untuknya, namun Sukarno menolak agar tidak merepotkan mereka.

Perspektif Guntur Sukarnoputra: Presiden Paling Miskin di Dunia

Guntur Sukarnoputra, putra pertama Sukarno, membenarkan pernyataan ayahnya dalam kolom opini di Media Indonesia pada 26 September 2020. Menurut Guntur, Sukarno memang hidup dalam kemiskinan sejak sebelum menjadi presiden hingga akhir hayatnya. Dia sering meminjam uang dari sahabat-sahabatnya, termasuk Agoes Moesin Dasaad. Guntur menegaskan bahwa Sukarno adalah presiden paling miskin di dunia, tanpa tanah, rumah, apalagi logam mulia.

Analisis Ong Hok Ham: Tidak Mungkin Mewarisi Harta Kerajaan Mataram Islam

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, membantah rumor tentang segunung harta Sukarno dalam tulisannya "Kuasa dan Negara" (1983). Ong menjelaskan bahwa harta kerajaan kuno seperti Mataram Islam tidak sebesar yang dibayangkan, dan bahkan masih memiliki utang kepada VOC. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin ada individu yang mewarisi batangan emas dari kerajaan tersebut. Argumen sederhana lainnya yang dikemukakan oleh Ong adalah jika Sukarno benar-benar memiliki emas, dia tidak akan hidup dalam kemiskinan hingga akhir hayatnya.

Konklusif: Cerita Emas Batangan Hanyalah Mitos

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap, cerita harta karun emas batangan Sukarno yang selama ini dipercaya oleh banyak orang tidaklah benar. Pengakuan Sukarno sendiri, perspektif putranya, dan analisis sejarawan Ong Hok Ham semakin memperkuat argumen bahwa kisah emas 57 ton hanyalah mitos. Sejarah mencatat bahwa Sukarno hidup sederhana dan miskin, tetap fokus pada tugas-tugas kenegaraan tanpa memikirkan kekayaan pribadi.
More Stories
see more