Berita
Misteri Penyakit Langka yang Menjangkit Bruce Willis: Demensia Frontotemporal
2025-01-27
Bintang film Die Hard, Bruce Willis, kembali menjadi sorotan publik setelah penampilannya di California tengah situasi kebakaran hutan Los Angeles. Dikawal oleh sopirnya, aktor berusia 69 tahun ini terlihat berkeliling Lembah San Fernando. Beberapa hari sebelumnya, momen mengharukan antara Bruce dan seorang petugas layanan darurat diposting oleh istrinya, Emma Heming Willis, di Instagram. Di balik sikapnya yang tetap menunjukkan rasa terima kasih, kesehatan Bruce telah mengalami kemunduran signifikan.

Penyakit Ini Mengubah Segalanya: Bruce Willis dan Demensia Frontotemporal

Kehidupan Publik Bruce Willis dalam Kondisi Baru

Dalam beberapa bulan terakhir, sosok Bruce Willis sering kali muncul dengan wajah yang tampak berbeda. Aktor legendaris ini ditemukan berjalan-jalan di area California yang sedang dilanda kebakaran hutan. Meskipun situasi tersebut memprihatinkan, Bruce masih menunjukkan sikap hormatnya kepada para petugas layanan darurat. Sebagai seorang pria yang selalu menghargai pekerjaan orang lain, Bruce tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengucapkan terima kasih.Namun, penampilan publik Bruce saat ini jauh berbeda dari masa-masa gemilangnya di industri perfilman. Setelah mengumumkan pensiun dari dunia akting pada tahun 2022, Bruce lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Dia juga lebih jarang tampil di depan publik, hanya sesekali ketika situasi mendesak atau ada momen penting yang harus dihadiri.

Diagnosis Demensia Frontotemporal: Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Bruce Willis

Pada awalnya, kondisi Bruce Willis didiagnosis sebagai afasia, suatu gangguan bahasa yang membatasi kemampuan komunikasinya. Namun, setahun kemudian, dokter memberikan diagnosis yang lebih spesifik: demensia frontotemporal (FTD). Jenis demensia ini cukup langka, hanya terjadi pada kurang dari satu dari setiap 30 kasus, menurut penelitian Alzheimer’s Research.Demensia frontotemporal umumnya berfokus pada masalah perilaku atau bahasa, seperti hilangnya kosakata atau bicara lambat. Meskipun penyakit ini dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun, FTD biasanya didiagnosis pada usia 45 hingga 65 tahun. Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan FTD, meski beberapa perawatan dapat membantu meredakan gejalanya.

Pandangan Ahli Saraf: Harapan Hidup dan Tantangan Penelitian

Menurut Dr. Nicholas Milano, ahli saraf dari MUSC Health Memory Disorders Clinic, harapan hidup pasien dengan demensia frontotemporal rata-rata adalah sembilan tahun sejak gejala pertama, namun lima tahun sejak diagnosis pertama. Keterlambatan dalam diagnosis menjadi salah satu tantangan utama dalam penelitian dan pengobatan FTD. Karena penyakit ini lebih jarang terjadi dibandingkan penyakit Alzheimer, penelitian yang dilakukan masih terbatas, dan belum ada perawatan yang terbukti bermanfaat.Meski begitu, para ahli terus berusaha mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidup pasien FTD. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah melalui dukungan psikososial, yang bertujuan untuk membantu pasien dan keluarganya mengatasi tantangan emosional dan sosial yang dihadapi.

Cerita Putri Bruce Willis: Antara Masa Kini dan Masa Lalu

Putri Bruce Willis, Tallulah, mengungkapkan bagaimana dia berjuang untuk menerima realitas baru ayahnya. Dalam sebuah artikel Vogue, Tallulah menggambarkan perasaannya yang bergejolak antara masa kini dan masa lalu. “Saya terus beralih antara masa kini dan masa lalu ketika berbicara tentang Bruce: dia dulu, dia dulu, dia sekarang, dia dulu,” ujarnya. Meski kesehatan fisik Bruce masih stabil, Tallulah tetap berharap agar ayahnya dapat memiliki lebih banyak waktu.Tallulah juga mengungkapkan bahwa dia selalu mengenali unsur-unsur kepribadian Bruce dalam dirinya. “Saya tahu bahwa kami akan menjadi teman baik jika saja ada lebih banyak waktu,” tuturnya lagi. Dengan harapan yang tak kunjung pudar, Tallulah terus berusaha menjaga ikatan emosional dengan ayahnya, meski kondisi Bruce semakin memburuk.
More Stories
see more