Dalam rangkaian kehidupan yang beragam, beberapa karakter mengalami momen emosional yang mendalam. Calvin merenungkan kenangan istrinya yang telah tiada dengan penuh kesedihan dan harapan. Di sisi lain, Wita dan Salma mengunjungi Will, seorang profesional hukum yang menangani kasus perceraian mereka. Will berjanji akan memastikan proses berjalan lancar sesuai keinginan Salma. Namun, Ridwan, ayah Salma, menentang keras upaya tersebut dan memberikan ancaman serius kepada Will. Sementara itu, Kinari terkejut menemukan tumpukan undangan di rumahnya, sementara Guntur mempersiapkan acara pranikah. Di tempat lain, Roy menyapa Dinda dengan hangat, meskipun membuatnya kaget.

Perpisahan dan Kesedihan

Di sebuah ruangan sunyi, Calvin tenggelam dalam perasaannya. Dia meletakkan foto sang istri di atas meja dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Dengan suara lembut, Calvin berbicara seolah-olah sang istri masih ada di sana. Dia berharap sang istri dapat menemukan kedamaian di alam sana. Calvin juga berdoa agar rasa sakit yang dialami istrinya tidak lagi dirasakan oleh siapa pun. Dia merasa bahwa orang-orang yang telah menyakiti istrinya harus bertanggung jawab atas penderitaan tersebut.

Kehilangan yang dialami Calvin bukanlah hal yang mudah dilupakan. Setiap kali dia melihat foto istrinya, kenangan manis dan pahit bercampur menjadi satu. Dia merasa bahwa semua ini adalah bagian dari proses penyembuhan. Meskipun sulit, Calvin mencoba untuk tetap kuat dan melanjutkan hidupnya. Dia berharap bahwa dengan membiarkan istrinya pergi, dia dapat memberikan kedamaian pada jiwa yang telah lama menderita. Calvin yakin bahwa di alam sana, istrinya pasti sudah menemukan ketenangan yang selama ini dicarinya.

Konflik Hukum dan Janji

Wita dan Salma memasuki rumah dengan ekspresi lega setelah bertemu dengan Will, seorang profesional hukum yang membantu menangani kasus perceraian mereka. Will berjanji akan memastikan proses berjalan lancar sesuai keinginan Salma. Salma, dengan mata berkaca-kaca, mengucapkan terima kasih kepada Will dengan cara yang sangat pribadi. Namun, situasi menjadi tegang saat Ridwan, ayah Salma, menentang keras upaya tersebut. Dia mengancam Will bahwa jika proses perceraian dilanjutkan, pernikahan Will dan Salma akan berakhir sama.

Situasi ini menciptakan atmosfer yang tegang antara Will dan Ridwan. Will berusaha menjelaskan bahwa tujuannya hanya untuk membantu Salma mendapatkan apa yang dia inginkan. Namun, Ridwan tetap bersikeras bahwa perceraian bukanlah solusi yang tepat. Dia merasa bahwa langkah ini akan merusak hubungan keluarga dan masa depan anak-anaknya. Will, sebagai profesional, mencoba untuk menyeimbangkan antara keinginan Salma dan kekhawatiran Ridwan. Dia berjanji akan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mencapai solusi terbaik bagi semua pihak.