Berita
Peluang Swasembada Pangan Indonesia pada Tahun 2027
2025-02-09

Berita terbaru menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai swasembada pangan, khususnya beras, pada tahun 2027. Menurut Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, negara ini memiliki sumber daya lahan pertanian yang luas dan potensi teknologi yang dapat mendukung target tersebut. Dalam sebuah diskusi bertemakan "Menyongsong Swasembada Pangan 2027," Sarwo Edhy menjelaskan bahwa dengan pengoptimalan lahan rawa dan kering serta implementasi teknologi seperti desalinasi, Indonesia berpotensi menjadi lumbung dunia. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga gabah dan kampanye mengurangi pemborosan pangan juga menjadi faktor penting.

Indonesia dianugerahi dengan luas lahan pertanian yang signifikan, mencakup sekitar 191 juta hektare. Lahan basah non-rawa mencapai 9,44 juta hektare, sementara lahan rawa tersebar dari Sabang hingga Merauke mencapai 31,12 juta hektare. Potensi ini sangat besar, apalagi jika lahan rawa yang produktif digunakan secara optimal. Menurut Sarwo Edhy, penggunaan 1 juta hektare saja dari lahan rawa bisa memberikan dampak signifikan. Pengoptimalan lahan hingga 3 juta hektare bahkan bisa memenuhi kebutuhan pangan untuk 400-500 juta penduduk. Ini menunjukkan bahwa cita-cita swasembada pangan bukan hanya mimpi, tetapi tujuan yang realistis.

Selain lahan rawa, Indonesia juga memiliki 144 juta hektare lahan kering yang berpotensi mendukung ketahanan pangan. Implementasi teknologi seperti desalinasi, yang telah sukses di negara-negara seperti Arab dan Ethiopia, dapat membuka peluang baru bagi pertanian Indonesia. Teknologi ini memungkinkan penggunaan air laut untuk irigasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman di daerah-daerah yang sulit mendapatkan air tawar.

Kebijakan pemerintah juga berperan penting dalam pencapaian swasembada pangan. Bapanas telah menaikkan harga gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp6.000/kg. Perum Bulog ditugaskan untuk menyerap 3 juta ton setara beras selama tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung petani dan memastikan stabilitas pasokan beras di dalam negeri. Selain itu, kampanye mengurangi pemborosan pangan juga dilakukan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 31% makanan di Indonesia dibuang, termasuk 17% sampah makanan dan 14% food loss. Dengan menghemat 10% dari total konsumsi beras, Indonesia dapat menghemat sekitar 3 juta ton beras per tahun, yang berarti impor beras dapat dikurangi secara signifikan.

Melalui pengoptimalan lahan, penerapan teknologi canggih, dan kebijakan pemerintah yang mendukung, Indonesia bergerak menuju swasembada pangan pada tahun 2027. Potensi besar ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi penyedia pangan global. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bahwa Indonesia siap menghadapi tantangan ketahanan pangan dengan optimisme dan inovasi.

More Stories
see more