Pada era keemasan Kerajaan Majapahit, dua tokoh utama berperan penting dalam membawa kemakmuran dan kemenangan bagi kerajaan. Mpu Nambi, sebagai mahapatih pertama di bawah pemerintahan Raden Wijaya, menunjukkan strategi cerdasnya dengan mengusir pasukan Mongol dari Pulau Jawa. Sedangkan Gajah Mada, yang hidup pada masa kepemimpinan raja yang berbeda, juga memberikan kontribusi signifikan. Keduanya memiliki peran dan karakteristik unik sesuai dengan zamannya.

Mpu Nambi: Pahlawan Penyelamat Majapahit

Pada masa awal pendirian Majapahit, tepatnya ketika Raden Wijaya menduduki takhta, sosok Mpu Nambi muncul sebagai penentu nasib kerajaan. Dengan gelar Patih Amangku Bhumi, ia menjadi pemimpin tertinggi yang bertanggung jawab atas seluruh wilayah Majapahit. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit berhasil mengalahkan serangan dari Kediri dan bahkan mengusir pasukan Tartar yang dahsyat dari tanah Jawa. Strategi brilian Mpu Nambi membuat pasukan yang sebelumnya tak terkalahkan itu akhirnya menyerah, membuka jalan bagi Majapahit untuk berkembang menjadi kekuatan besar di Nusantara.

Dari perspektif sejarawan modern, pencapaian Mpu Nambi bukan hanya merupakan kemenangan militer semata, tetapi juga simbol perjuangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan. Inspirasi ini mengajarkan kita bahwa dengan kecerdasan dan tekad kuat, setiap tantangan dapat diatasi, membuka jalan bagi kemajuan dan keberhasilan yang lebih besar. Sejarah mencatat nama Mpu Nambi sebagai salah satu arsitek utama kejayaan Majapahit.