Pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) untuk jemaah haji khusus telah memasuki hari kedua, dengan total 3.570 jemaah yang telah melunasi biaya. Kuota haji khusus tahun 2025 mencapai 17.680 jemaah, terdiri dari berbagai kategori. Sampai saat ini, jumlah tersebut mencakup jemaah lunas tunda, berdasarkan nomor urut porsi berikutnya, dan prioritas lansia. Proses pengisian kuota ini dilakukan setiap hari kerja mulai 24 Januari hingga 7 Februari 2025, dengan kemungkinan pembukaan sisa kuota jika masih ada.
Dalam suasana yang penuh harapan, proses pelunasan biaya haji khusus di Jakarta telah berjalan dengan lancar. Sejak pengumuman daftar nama oleh Kementerian Agama pada 23 Januari 2025, ribuan jemaah telah melakukan pelunasan. Total 3.570 jemaah haji khusus telah menyelesaikan pembayaran mereka, termasuk 1.185 jemaah lunas tunda, 2.368 jemaah berdasarkan nomor urut porsi berikutnya, dan 17 jemaah prioritas lansia. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nugraha Setiawan, menyampaikan bahwa 363 jemaah lainnya juga telah mendaftar sebagai cadangan, sehingga total menjadi 3.933 jemaah.
Kuota haji khusus 2025 mencakup 17.680 jemaah, terdiri dari 3.404 jemaah lunas tunda, 12.724 jemaah berdasarkan nomor urut porsi berikutnya, 177 jemaah prioritas lansia, serta 1.375 petugas haji. Proses pengisian kuota ini akan berlangsung hingga 7 Februari 2025, dengan kemungkinan pembukaan sisa kuota pada 17-21 Februari dan 27-28 Februari 2025 jika masih ada sisa. Nugraha menekankan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan yang telah ditetapkan.
Para calon jemaah dapat mengakses daftar nama yang berhak melakukan pelunasan melalui laman resmi dan media sosial Kementerian Agama. Ini merupakan langkah penting dalam persiapan spiritual bagi para jemaah yang akan menjalankan ibadah haji.
Dari perspektif seorang jurnalis, inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan spiritual masyarakat. Langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Agama tidak hanya memastikan transparansi tetapi juga memberikan kesempatan yang adil bagi semua calon jemaah haji. Dengan demikian, proses ini bukan hanya tentang administrasi, tetapi juga tentang mendukung perjalanan spiritual yang sangat berarti bagi banyak orang.