Perdebatan mengenai pembatasan platform media sosial TikTok telah menjadi topik hangat di berbagai negara. Meski larangan ini sempat ditangguhkan, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang secara langsung melarang aplikasi ini. Keputusan ini didasarkan pada kekhawatiran tentang potensi risiko keamanan nasional jika TikTok tetap dimiliki oleh perusahaan asal China, Bytedance. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa mereka menjalankan TikTok secara independen dan tidak membagikan data pengguna dengan pemerintah China. Namun, banyak negara masih berhati-hati terhadap platform ini dan hubungannya dengan China.
Berbagai negara Eropa telah menerapkan langkah-langkah untuk membatasi atau melarang penggunaan TikTok, terutama pada perangkat pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk melindungi data sensitif dan meningkatkan keamanan siber. Misalnya, Albania melarang TikTok selama setahun karena masalah kekerasan domestik, sementara Australia melarangnya dari perangkat pemerintah federal karena kekhawatiran keamanan.
Dalam beberapa kasus, larangan ini diperluas ke aplikasi rekreasi lainnya seperti Netflix dan Instagram. Prancis, misalnya, melarang semua aplikasi rekreasi dari telepon kantor pegawai negeri. Di Estonia, meskipun tidak ada larangan resmi, TikTok dilarang dari smartphone yang dikeluarkan oleh negara untuk pejabat publik. Pemerintah juga memperingatkan bahwa aplikasi dari negara-negara seperti China, Rusia, Korea Utara, dan Iran memiliki risiko spionase yang lebih tinggi.
Selain Eropa, beberapa negara di luar benua tersebut juga telah mengambil tindakan serupa. Kanada, misalnya, memerintahkan TikTok untuk menghentikan operasinya karena kekhawatiran adanya campur tangan asing. India melarang TikTok dan puluhan aplikasi China lainnya pada tahun 2020 karena masalah privasi dan keamanan, terutama setelah bentrokan antara pasukan India dan China di perbatasan Himalaya.
Taiwan juga memberlakukan larangan TikTok untuk sektor publik setelah FBI memperingatkan bahwa aplikasi tersebut dapat membahayakan keamanan nasional. Di Pakistan, TikTok telah diblokir sementara empat kali sejak Oktober 2020 karena alasan etika dan moralitas. Taliban Afghanistan bahkan melarang TikTok dan game PUBG pada tahun 2022 untuk melindungi kaum muda dari pengaruh negatif. Setiap negara memiliki alasan uniknya sendiri, namun tujuan utamanya adalah sama: melindungi warganya dari potensi ancaman.