Kota Depok, yang kini menjadi salah satu kota satelit Jakarta dengan populasi sekitar dua juta jiwa, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Berlokasi di Provinsi Jawa Barat, Depok dikenal sebagai pusat penting pada masa kolonial Belanda. Nama "Depok" sendiri merupakan singkatan dari Organisasi Kristen Protestan Pertama, yang berasal dari bahasa Belanda De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen. Sejarah Depok tidak terlepas dari peran Cornelis Chastelein, seorang pegawai VOC yang berpengaruh besar dalam pembentukan komunitas ini. Artikel ini akan membahas latar belakang, perkembangan, dan warisan yang ditinggalkan oleh Chastelein.
Pada abad ke-17, Depok menjadi bagian dari Residensi Ommelanden van Batavia, atau Keresidenan Daerah sekitar Jakarta. Pada tahun 1949, Depok secara resmi menjadi wilayah administratif di bawah pemerintahan Jawa Barat. Namun, sebelumnya, daerah ini telah memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan agama Kristen Protestan. Cornelis Chastelein, seorang pegawai VOC yang memulai karirnya pada usia muda, menjadi tokoh penting dalam sejarah Depok. Dia membeli tanah di sekitar Batavia dan mendirikan perkebunan tebu serta rumah besar di Serengseng, kawasan yang kini dikenal sebagai Lenteng Agung.
Chastelein juga membawa sekitar 150 budak dari luar Jawa, yang kemudian dia bebaskan dan ajarkan tentang agama Kristen. Para bekas budak tersebut ditugaskan untuk mengurus perkebunan dan rumah milik Chastelein. Selain itu, mereka juga diberi kesempatan untuk hidup mandiri dan sejahtera. Sebagai seorang Kristen yang taat, Chastelein sangat menghargai hak asasi manusia dan memperlakukan para budaknya dengan baik. Ketika meninggal pada tahun 1714, Chastelein menuliskan surat wasiat yang menyatakan bahwa seluruh harta dan tanahnya harus dibagikan kepada keluarga dan bekas budak-budaknya.
Berbekal amanah Chastelein, para bekas budak mendirikan komunitas bernama De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen. Komunitas ini kemudian menjadi cikal bakal nama Depok. Walaupun ada beberapa interpretasi lain tentang asal-usul nama Depok, seperti "Daerah Permukiman Orang Kota", versi yang paling populer tetap merujuk pada singkatan dari komunitas Kristen Protestan Pertama. Seiring waktu, Depok berkembang pesat dan menjadi kota modern yang kita kenal hari ini.
Dengan warisan sejarah yang kaya, Depok telah menjadi saksi penting dalam perkembangan Jakarta dan Jawa Barat. Dari era kolonial hingga masa modern, Depok terus tumbuh dan berkembang, membawa jejak sejarah yang tak terpisahkan dari perjuangan dan dedikasi para pendahulunya. Kota ini kini menjadi simbol keberlanjutan dan adaptasi, sambil tetap menjaga nilai-nilai historis yang melekat padanya.