Gaya Hidup
Penelitian Terbaru Ungkap Polusi Udara Bisa Bikin Pria Mandul
2024-09-09
Polusi Lingkungan Bisa Menyebabkan Infertilitas pada Pria dan Wanita
Sebuah studi nasional baru di Denmark menemukan hubungan antara ketidaksuburan pria dan wanita akibat berbagai jenis polusi yang berbeda. Penelitian ini menambah bukti yang semakin banyak tentang dampak partikel kecil terhadap kesuburan.Temuan Mengejutkan: Polusi Udara dan Suara Dapat Mempengaruhi Kesuburan
Polusi Udara Meningkatkan Risiko Infertilitas pada Pria
Penelitian ini menemukan bahwa pria yang terpapar polusi udara selama rata-rata lima tahun memiliki risiko masalah infertilitas yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara, seperti partikel halus (PM2.5) dari knalpot kendaraan dan asap pembangkit listrik, dapat berdampak buruk pada kualitas sperma pria, khususnya pada motilitas dan jumlah sperma. Temuan ini semakin memperkuat bukti bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesuburan pria.Polusi Suara Terkait dengan Infertilitas pada Wanita
Studi ini juga menemukan hubungan antara polusi suara dan infertilitas di antara wanita berusia 35 hingga 45 tahun. Hal ini merupakan temuan baru yang sebelumnya belum diketahui. Peneliti berhipotesis bahwa stres dan gangguan tidur akibat polusi suara dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Meskipun polusi suara tidak memiliki pengaruh kuat terhadap ketidaksuburan di kalangan pria berusia 37 hingga 45 tahun, temuan ini menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap kebisingan lalu lintas jalan dapat berdampak negatif pada kesuburan wanita.Populasi Studi dan Metodologi
Studi ini menggunakan data penelitian Denmark yang mencakup pria dan wanita berusia 30 hingga 45 tahun yang hidup bersama atau menikah dan memiliki maksimal dua anak antara tahun 2000 hingga 2017. Populasi studi akhir mencakup lebih dari 377.000 wanita dan 526.000 pria, dengan sekitar 16.000 pria dan 22.600 wanita menerima diagnosis infertilitas.Pentingnya Penelitian Terkait Polusi dan Kesuburan
Peneliti menekankan bahwa pengetahuan tentang polutan lingkungan yang memengaruhi kesuburan menjadi sangat penting, terutama di tengah tren penurunan angka kelahiran dan peningkatan usia ibu saat melahirkan anak pertama di banyak negara Barat. Temuan studi ini dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi, sehingga dapat membantu pasangan yang ingin memiliki anak.