Dengan integrasi yang matang, pemerintah berharap langkah ini akan membuka jalan baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui BUMN yang lebih kuat dan kompetitif.
Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa proses penggabungan keenam perusahaan ini akan dilakukan secara bertahap. PT Waskita Karya dan PT Hutama Karya akan diintegrasikan dalam bentuk induk-anak perusahaan, dengan Hutama Karya sebagai induknya. Untuk penggabungan PT Wijaya Karya dan PT PP serta PT Brantas Abipraya dengan PT Adhi Karya, struktur ke depannya masih dalam tahap kajian mendalam.
Saat ini, penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) untuk Waskita-Hutama Karya sudah dalam proses final. Sementara itu, merger antara WIKA-PT PP dan Brantas Abipraya-Adhi Karya diperkirakan akan diputuskan pada akhir triwulan pertama 2025. Keputusan ini akan menentukan bentuk integrasi yang paling optimal bagi kedua kelompok tersebut.
Pembentukan holding BUMN Karya bertujuan untuk meningkatkan spesialisasi dan menghindari persaingan internal di sektor-sektor yang sama. Dengan demikian, kinerja keuangan BUMN karya dapat ditingkatkan dan kembali ke jalur yang sehat. Misalnya, Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada proyek-proyek jalan tol, non-tol, institusional building, dan residential commercial.
Sementara itu, PT Wijaya Karya dan PT PP akan berfokus pada pembangunan seaport dan airport, serta tetap masuk di residensial karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya. Penggabungan PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya akan berfokus pada proyek infrastruktur air, rel, dan konteks lainnya yang relevan.
Langkah strategis ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja BUMN sektor karya. Namun, tantangan utama adalah memastikan bahwa proses integrasi berjalan lancar dan tidak mengganggu operasional harian perusahaan-perusahaan tersebut. Diperlukan koordinasi yang ketat antara pihak-pihak terkait untuk memastikan transisi yang mulus.
Penting juga untuk mempertimbangkan aspek hukum dan regulasi yang berkaitan dengan penggabungan ini. Kementerian BUMN harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan bahwa semua prosedur hukum dipatuhi dan kepentingan pemegang saham serta stakeholder dilindungi.
Penggabungan BUMN sektor karya ini bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat bagi industri konstruksi nasional. Dengan adanya holding yang lebih kuat dan spesialisasi yang lebih jelas, diharapkan BUMN karya dapat bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan infrastruktur Indonesia.
BUMN karya yang lebih kuat juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas layanan, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan daya saing mereka di kancah internasional. Ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia konstruksi dan infrastruktur.