Pasar
Penguatan Rupiah Ditopang oleh Penurunan Indeks Dolar AS dan Prospek Cadangan Devisa
2025-01-08

Pada Rabu, 8 Januari 2024, mata uang rupiah menunjukkan potensi penguatan seiring dengan berkurangnya tekanan dari indeks dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, pasar juga menantikan data cadangan devisa yang diharapkan akan meningkat. Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah menguat sebesar 0,4% menjadi Rp16.125 per dolar AS, setelah sebelumnya melemah. Indeks dolar AS turun ke angka 108,02 pada pukul 14:59 WIB, lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya. Cadangan devisa Indonesia diproyeksikan naik menjadi US$ 152 miliar pada Desember 2024, dari bulan sebelumnya sebesar US$ 150,2 miliar.

Penurunan Tekanan dari Indeks Dolar AS Mendorong Penguatan Rupiah

Pergerakan rupiah mengalami penguatan signifikan pada Rabu ini, didorong oleh penurunan tekanan dari indeks dolar AS. Data terakhir menunjukkan bahwa rupiah ditutup menguat 0,4% menjadi Rp16.125 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat melemah. Hal ini menandai rebound yang positif bagi mata uang nasional. Secara teknikal, rupiah masih bergerak dalam rentang sideways, dengan level support terdekat di Rp16.030 per dolar AS dan area resistance di Rp16.285 per dolar AS.

Indeks dolar AS (DXY) turun 0,22% ke angka 108,02 pada pukul 14:59 WIB, menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan posisi sebelumnya di angka 108,26. Perubahan ini menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi rupiah. Faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi nilai tukar mata uang utama dunia memiliki dampak langsung terhadap performa rupiah. Dengan demikian, penurunan tekanan dari indeks dolar AS memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat.

Prospek Peningkatan Cadangan Devisa Mendukung Stabilitas Ekonomi

Pasar finansial domestik hari ini menantikan rilis data cadangan devisa yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Proyeksi menunjukkan bahwa cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan meningkat pada Desember 2024. Jika terwujud, hal ini akan memberikan dukungan tambahan bagi stabilitas ekonomi nasional. Cadangan devisa yang kuat dapat membantu memperkuat posisi moneter negara dan meminimalkan risiko volatilitas ekonomi.

Cadangan devisa Indonesia diproyeksikan naik menjadi US$ 152 miliar pada Desember 2024, dari bulan sebelumnya sebesar US$ 150,2 miliar. Angka ini masih berada di atas standar kecukupan internasional yang setara dengan tiga bulan impor. Kenaikan cadangan devisa ini tidak hanya menunjukkan kesehatan ekonomi domestik tetapi juga memperkuat daya tahan terhadap gejolak ekonomi global. Dengan adanya proyeksi positif ini, pasar finansial domestik dapat merespons dengan optimisme terhadap prospek ekonomi kedepannya.

More Stories
see more