Pada malam Selasa (7/1/2025), indeks utama Wall Street menunjukkan kenaikan yang signifikan. S&P 500 naik 0,4%, berpotensi meraih kenaikan harian ketiga berturut-turut. Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite juga menguat masing-masing 0,4% dan 0,3%. Saham Nvidia menjadi pendorong utama dengan kenaikan 1,5% setelah peluncuran chip terbarunya. Sebaliknya, saham Tesla turun 1% akibat penurunan peringkat oleh Bank of America. Laporan Washington Post tentang rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump sempat mempengaruhi pasar, namun laporan tersebut dibantah oleh Trump sendiri.
Dalam suasana ekonomi yang dinamis, bursa saham Amerika Serikat mencatatkan performa positif pada pembukaan perdagangan malam Selasa. Di tengah kegembiraan ini, sejumlah faktor memainkan peran penting. Pertama, peluncuran teknologi baru oleh Nvidia memberikan dorongan kuat bagi sektor teknologi. Chip terbaru untuk PC desktop dan laptop menggunakan arsitektur Blackwell, menarik minat investor. Namun, tidak semua berjalan mulus. Tesla mengalami penurunan nilai saham karena evaluasi ulang dari Bank of America, yang mempertanyakan valuasi dan strategi perusahaan. Selain itu, spekulasi tentang kebijakan ekonomi pemerintah juga berdampak pada sentimen pasar. Meskipun laporan awal tentang tarif baru dibantah oleh Presiden terpilih, hal ini tetap menjadi topik hangat di kalangan investor.
Dari perspektif seorang jurnalis, fluktuasi pasar saham ini mengingatkan kita akan pentingnya antisipasi dan fleksibilitas dalam dunia investasi. Cameron Dawson dari NewEdge Wealth menekankan bahwa volatilitas pasar dapat diprediksi, terlebih di awal tahun 2025. Investor harus siap menghadapi pergerakan harga yang tidak menentu, sambil mempertimbangkan valuasi dan ekspektasi pasar. Dengan demikian, langkah-langkah hati-hati dan analisis mendalam menjadi kunci untuk navigasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.