Memilih ikan sebagai sumber protein adalah pilihan yang sehat, tetapi perlu berhati-hati terhadap potensi kontaminasi merkuri. Organisasi Food and Drug Administration (FDA) telah menunjukkan bahwa hampir semua jenis ikan mengandung merkuri, meskipun sebagian besar memiliki kadar rendah dan tidak membahayakan bagi kebanyakan orang. Namun, beberapa jenis ikan laut memiliki konsentrasi merkuri yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Merkuri merupakan elemen alami yang ditemukan di udara, air, dan tanah. Berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara dan proses industri dapat melepaskan merkuri ke lingkungan. Selain itu, peristiwa alam seperti letusan gunung berapi juga berkontribusi pada penyebaran merkuri. Ikan yang hidup lebih lama atau berada di posisi tinggi dalam rantai makanan cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi karena akumulasi zat ini sepanjang waktu.
Berdasarkan data dari FDA, beberapa jenis ikan dengan kadar merkuri tinggi antara lain: ikan todak (0,995 ppm), ikan hiu (0,979 ppm), king mackerel (0,730 ppm), tilefish (1,123 ppm), orange roughy (0,571 ppm), marlin (0,485 ppm), tuna mata besar (0,689 ppm). Durasi hidup yang panjang dan posisi tinggi dalam rantai makanan membuat ikan-ikan ini rentan terhadap akumulasi merkuri. Misalnya, tilefish bisa hidup lebih lama dibandingkan jenis ikan lainnya, sehingga memiliki konsentrasi merkuri yang sangat tinggi.
Selain ikan dengan kadar merkuri tinggi, ada juga beberapa jenis ikan yang memiliki kadar merkuri sedang. Meskipun relatif lebih aman, konsumsinya masih harus dipantau. Contohnya adalah barramundi (0,167 ppm), lobster (0,166 ppm), dan tuna (0,350 ppm). Jenis-jenis ikan ini umumnya disukai oleh banyak orang karena rasanya yang lezat dan tekstur dagingnya yang unik. Namun, risiko merkuri tetap perlu dipertimbangkan.
Lobster, misalnya, menjadi favorit di banyak restoran seafood. Meski begitu, kadar merkurinya yang mencapai 0,166 ppm menunjukkan bahwa konsumsinya harus dibatasi, terutama untuk kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak. Begitu pula dengan tuna, yang sering digunakan dalam berbagai masakan, termasuk sushi dan salad. Beberapa jenis tuna, seperti tuna albacore, memiliki kadar merkuri yang cukup tinggi, sehingga perlu diwaspadai dalam konsumsi sehari-hari.