Gaya Hidup
Optimalisasi Klasifikasi Usia dalam Perfilman untuk Perlindungan Penonton Muda
2025-01-11

Klasifikasi usia dalam perfilman memiliki peran penting untuk melindungi penonton muda dari konten yang dapat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional mereka. Di Indonesia, sistem klasifikasi ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019. Namun, menurut Handrini Ardiyanti, seorang dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Esa Unggul, rentang usia yang terlalu luas dalam kategorisasi film bisa menyebabkan kebutuhan psikologis anak-anak dan remaja tidak terpenuhi. Artikel ini membahas masalah tersebut serta membandingkan dengan sistem klasifikasi di Amerika Serikat dan Thailand.

Pentingnya Sistem Klasifikasi yang Detail

Sistem klasifikasi usia dalam perfilman berfungsi sebagai panduan bagi orang tua dan penonton untuk memilih film yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Di Indonesia, kategori seperti Semua Umur (SU), 13+, 17+, dan 21+ seringkali terlalu luas dan tidak cukup mendetail. Hal ini dapat mengakibatkan eksposur konten yang tidak tepat, terutama bagi anak-anak dan remaja yang sedang berada dalam fase perkembangan kritis.

Handrini menekankan bahwa kategori "Semua Umur" cenderung mencakup tema atau adegan yang terlalu kompleks untuk dipahami oleh anak-anak prasekolah. Sementara itu, kategori 13+ kadang terasa kurang matang, sementara 17+ sudah terlalu dewasa. Ini menciptakan celah di antara kedua kategori tersebut, yang akhirnya merusak perlindungan psikologis penonton. Sebagai contoh, remaja berusia 14-16 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan moral dan identitas tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari klasifikasi yang ada.

Pelajaran dari Sistem Klasifikasi di Negara Lain

Berbagai negara telah mengadopsi sistem klasifikasi yang lebih detail untuk memastikan konten film sesuai dengan tingkat kedewasaan penonton. Di Amerika Serikat, Motion Picture Association of America (MPAA) menggunakan kategori seperti G, PG, PG-13, R, dan NC-17. Setiap kategori dirancang dengan pertimbangan psikologis penonton, sehingga memberikan panduan yang jelas kepada orang tua dan penonton tentang jenis konten yang akan mereka lihat.

Di Thailand, sistem klasifikasi juga lebih terperinci dengan kategori seperti G, PG, 15+, 18+, dan 20+. Misalnya, kategori PG dirancang untuk memberikan petunjuk kepada orang tua tentang film yang membutuhkan pendampingan, membantu menghindari paparan konten yang tidak sesuai usia. Sistem ini memungkinkan penonton muda untuk tetap mendapatkan pengalaman menonton yang aman dan bermanfaat, tanpa harus terpapar materi yang belum sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

More Stories
see more