Berita
Pentingnya Perlindungan Nasional: Sidang Pertama Dewan Pertahanan di Istana Bogor
2025-02-07
Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali pentingnya pertahanan nasional dalam melindungi bangsa dan negara. Dalam sidang perdana Dewan Pertahanan Nasional, yang diselenggarakan di Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (7/2/2025), Prabowo menggarisbawahi bahwa pertahanan adalah aspek vital bagi kelangsungan Indonesia.

Melindungi Bangsa dengan Strategi Cerdas dan Kuat

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pertahanan merupakan elemen krusial bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Ia menyatakan bahwa pertahanan bukan hanya tentang militer, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan bernegara. Sebagai contoh, perlindungan terhadap hak-hak warga negara, pemeliharaan kedaulatan wilayah, hingga penjaminan keamanan ekonomi dan sosial menjadi prioritas utama.

Prabowo merujuk pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menetapkan tujuan nasional pertama adalah melindungi seluruh rakyat dan wilayah Indonesia. Menurutnya, ini mencerminkan komitmen negara untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, asas pertahanan harus diterapkan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam setiap kebijakan pemerintah.

Sinergi Antara Hukum dan Institusi Pertahanan

Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional (DPN) menjadi langkah konkret dalam mewujudkan amanat UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Meski undang-undang tersebut disahkan pada tahun 2002, baru pada tahun 2024, DPN resmi dibentuk sesuai perintah hukum. Proses ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara hukum dan institusi dalam mendukung pertahanan nasional.

Kehadiran DPN membuka peluang bagi kolaborasi lintas sektor dalam menyusun strategi pertahanan yang efektif. Misalnya, kerjasama antara militer, pemerintah daerah, dan sektor swasta dapat meningkatkan daya tanggap terhadap ancaman keamanan. Selain itu, DPN juga bertugas melakukan evaluasi berkala atas kebijakan pertahanan untuk memastikan relevansi dan efisiensi.

Tantangan dan Peluang dalam Era Globalisasi

Era globalisasi membawa tantangan dan peluang baru bagi pertahanan nasional. Ancaman non-tradisional seperti cyber crime, terorisme, dan konflik regional semakin kompleks. Oleh karena itu, Indonesia harus proaktif dalam menghadapi situasi ini. Salah satu solusi adalah dengan memperkuat kapabilitas teknologi informasi dan komunikasi serta meningkatkan koordinasi internasional.

Di sisi lain, globalisasi juga membuka ruang bagi kerjasama bilateral dan multilateral dalam bidang pertahanan. Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk membangun aliansi strategis dengan negara-negara tetangga maupun mitra global. Kerjasama ini tidak hanya akan memperkuat pertahanan, tetapi juga meningkatkan reputasi dan pengaruh Indonesia di kancah internasional.

Pendidikan dan Kesadaran Publik Terhadap Pertahanan

Kesadaran publik terhadap pentingnya pertahanan nasional merupakan fondasi kuat bagi keberlanjutan keamanan. Oleh karena itu, pendidikan dan kampanye kesadaran menjadi aspek penting dalam strategi pertahanan. Pendidikan karakter dan nilai-nilai luhur bangsa harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah untuk membentuk generasi muda yang patriotik dan peduli terhadap kepentingan nasional.

Berbagai program dan kegiatan juga dapat digelar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung pertahanan. Misalnya, simulasi bencana, latihan evakuasi, dan seminar-seminar tentang isu-isu keamanan. Melalui upaya ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi darurat dan berkontribusi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitarnya.

More Stories
see more