Berita
Penyeberangan Perbatasan Rafah Dibuka Kembali dengan Bantuan Uni Eropa
2025-01-31

Penyeberangan perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir kembali beroperasi setelah militer Israel menarik diri sesuai ketentuan gencatan senjata. Pasukan internasional dari Uni Eropa dan warga Palestina dari Otoritas Palestina akan mengelola penyeberangan ini untuk memfasilitasi perjalanan korban luka dan mendukung kebutuhan medis.

Pengambilalihan dan Pengelolaan Penyeberangan oleh Uni Eropa

Uni Eropa telah mengambil alih pengelolaan penyeberangan perbatasan Rafah, yang sebelumnya dikuasai oleh militer Israel. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mendukung stabilitas wilayah dan memastikan operasional penyeberangan dapat berjalan lancar. Pasukan internasional dari Uni Eropa akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan proses ini berlangsung aman dan efisien.

Dalam misi ini, Uni Eropa bertujuan untuk membantu warga Palestina yang memerlukan perawatan medis di luar Jalur Gaza. Misi perbatasan sipil Uni Eropa telah dikerahkan ke Penyeberangan Rafah atas permintaan kedua belah pihak. Ini mencerminkan komitmen Eropa dalam mendukung solusi perdamaian dan kesejahteraan masyarakat lokal. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa Eropa hadir untuk membantu dan mendukung proses ini. Organisasi Kesehatan Dunia juga bekerja sama dalam rencana perjalanan korban luka, memastikan mereka mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Fasilitasi Perjalanan Korban Luka dan Pendamping

Beroperasinya kembali penyeberangan Rafah memberikan harapan baru bagi warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis di luar wilayah. Setiap hari, 50 korban luka akan diizinkan untuk bepergian bersama tiga pendamping, total 200 orang per hari. Proses ini melibatkan koordinasi ketat antara berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan efisiensi.

Koresponden Doron Kadosh menjelaskan bahwa semua nama korban luka dan pendamping mereka akan diperiksa oleh dinas keamanan umum Israel, Shin Bet, serta mendapat persetujuan dari pihak Mesir. Hal ini menunjukkan upaya yang cermat dalam memastikan hanya individu yang benar-benar membutuhkan bantuan medis yang dapat melewati penyeberangan. Kementerian Kesehatan Palestina telah mengkonfirmasi bahwa penyeberangan akan dibuka pada hari Sabtu untuk gelombang pertama korban luka. Kerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia memastikan bahwa perjalanan ini direncanakan dengan baik dan aman.

More Stories
see more