Dalam sebuah pernyataan yang mencolok, seorang tokoh publik menyoroti tindakan ilegal yang dilakukan oleh suatu organisasi terkait dengan pembatasan laut. Peringatan ini menggambarkan bahwa kebenaran akan selalu muncul, tidak peduli seberapa rapi upaya untuk menyembunyikannya. Pernyataan tersebut menekankan pentingnya transparansi dan kewaspadaan dalam menghadapi tindakan yang merusak lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rieke Diah Pitaloka, seorang aktivis lingkungan yang dikenal karena ketegasannya dalam membela isu-isu ekologi. Dia menegaskan bahwa setiap usaha untuk memanipulasi fakta akhirnya akan terbongkar. Menurutnya, daerah yang kini dipagari bukanlah daratan melainkan perairan yang dulunya merupakan hutan bakau. "Tidak perlu berusaha menutupi kebenaran. Bahkan kejahatan yang paling terencana pun akan terungkap," kata Rieke.
Rieke juga mengajak masyarakat untuk memahami betapa pentingnya melestarikan ekosistem hutan bakau. Daerah tersebut seharusnya menjadi habitat bagi berbagai spesies biota laut dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Namun, aksi pemagaran telah mengganggu keseimbangan alam di wilayah tersebut. "Jika ada keraguan, silakan tanyakan kepada pihak berwenang tentang hasil overlay-nya," tambahnya.
Melalui pernyataannya, Rieke ingin mengingatkan bahwa kebenaran akan selalu menemukan jalannya sendiri. Ia menyerukan pentingnya kejujuran dan tanggung jawab sosial dalam menjaga lingkungan. Pesan ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki peran dalam memastikan keberlanjutan ekosistem dan mencegah penyalahgunaan sumber daya alam.