Gaya Hidup
Pernah Kena Covid? Otak Anda Bisa Menua 20 Tahun Lebih Cepat
2024-09-26
Dampak Jangka Panjang COVID-19 pada Fungsi Kognitif: Studi Terbaru Mengungkap Penuaan Otak yang Signifikan
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan temuan yang mengejutkan tentang dampak COVID-19 yang parah pada kesehatan otak. Studi ini menemukan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 yang parah menunjukkan perubahan otak yang setara dengan penuaan selama 20 tahun, berdampak signifikan pada fungsi dan kesehatan kognitif mereka.Temuan Mengejutkan: COVID-19 Parah Dapat Mempercepat Penuaan Otak
Dampak Neurologis Jangka Panjang COVID-19
Penelitian ini, yang merupakan studi terbesar di Inggris hingga saat ini, menunjukkan bahwa komplikasi neurologis dapat bertahan pada pasien bahkan setelah gejala pernapasan mereka sembuh. Meskipun banyak orang yang terinfeksi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti pilek dan flu, SARS-CoV-2 ternyata berpotensi memengaruhi banyak sistem dalam tubuh, termasuk otak.Pada pasien dengan gejala "long COVID-19", kabut otak merupakan salah satu keluhan yang paling sering dilaporkan. Peneliti dari University of Liverpool dan King's College London yang terlibat dalam studi ini menjelaskan bahwa banyak orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 melaporkan gejala kognitif berkelanjutan yang sering disebut "kabut otak".Bukti Objektif Gangguan Kognitif
Namun, sebelum penelitian ini, belum jelas apakah ada bukti objektif tentang gangguan kognitif pada pasien COVID-19 yang parah, dan apakah ada bukti biologis tentang cedera otak. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hal tersebut.Studi ini melibatkan 351 orang dengan riwayat rawat inap karena COVID-19 yang parah, yang dibandingkan dengan hampir 3.000 peserta terkontrol yang disesuaikan dengan berbagai faktor, termasuk usia dan jenis kelamin. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengalami dan tidak mengalami komplikasi neurologis akut akibat COVID-19 memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk daripada yang diharapkan untuk usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan mereka.Penurunan Fungsi Kognitif yang Signifikan
Kemampuan kognitif pasien ditemukan berada pada tingkat yang diharapkan untuk seseorang yang berusia 20 tahun lebih tua. Hal ini berlaku bahkan pada peserta yang tidak memiliki gejala neurologis saat pertama kali terkena COVID-19.Ketika mereka menjalani pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) 12-18 bulan setelah dirawat di rumah sakit karena COVID-19, pasien ditemukan mengalami penurunan materi abu-abu di beberapa bagian otak dan peningkatan kadar protein yang terkait dengan cedera otak.Implikasi dan Pentingnya Penelitian
Temuan ini menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan defisit kognitif global yang dapat diukur secara objektif, bahkan 12-18 bulan setelah rawat inap. Meskipun penelitian ini berfokus pada pasien dengan COVID-19 yang parah, peneliti berharap bahwa temuan ini dapat membantu memandu pengembangan studi serupa pada mereka yang mengalami "long COVID-19" yang sering kali memiliki gejala pernapasan yang jauh lebih ringan, tetapi juga melaporkan gejala kognitif seperti kabut otak. Hal ini dapat membantu mengembangkan strategi terapeutik yang lebih efektif untuk mengatasi dampak jangka panjang COVID-19 pada kesehatan otak.