Gaya Hidup
Produksi Ternak Dunia Terancam Jika Masalah Kesehatan Ini Terjadi
2024-09-12
Ancaman Resistensi Antimikroba: Dampak Besar pada Produksi Ternak Global
Resistensi antimikroba (AMR) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang semakin mengkhawatirkan, tidak hanya di kalangan manusia tetapi juga di antara hewan. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengungkapkan bahwa AMR dapat menyebar melalui lingkungan dan berdampak signifikan pada produksi ternak global. Dengan proyeksi penurunan produksi ternak hingga 11% di negara-negara berpendapatan rendah pada 2050, masalah ini membutuhkan perhatian dan tindakan segera dari berbagai sektor terkait.Ancaman Nyata bagi Ketahanan Pangan Global
Resistensi Antimikroba: Tantangan Multisektoral
Resistensi antimikroba terjadi ketika bakteri, virus, jamur, dan parasit tidak lagi merespons obat antimikroba, meningkatkan risiko penyebaran penyakit atau penyakit parah. Masalah ini tidak hanya mengancam kesehatan manusia dan hewan, tetapi juga mata pencaharian 1,3 miliar orang yang bergantung pada ternak. Pejabat Senior Kesehatan Hewan FAO, Dr. Junxia Song, menekankan bahwa AMR dapat menurunkan produksi ternak di negara-negara berpendapatan rendah hingga 11% pada 2050, meningkatkan biaya bagi petani dan menaikkan harga pangan.Koordinator AMR Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Aitziber Echeverria, memperingatkan bahwa resistensi obat tengah berkembang dan ditularkan di lingkungan. Ia menekankan perlunya pendekatan "One Health" multisektoral untuk menanggulangi AMR, dengan mempertimbangkan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan yang saling terkait.Lingkungan: Sumber dan Saluran Penyebaran AMR
Echeverria menjelaskan bahwa sumber mikroorganisme terpenting dengan gen resistan antimikroba di lingkungan adalah limbah manusia yang berakhir di limbah, air limbah, atau tempat pembuangan sampah. Ia menyoroti tiga alasan mengapa lingkungan harus menjadi fokus dalam penanganan AMR:1. Dunia mikroba lingkungan adalah sumber materi genetik yang mengonfirmasi resistensi terhadap antimikroba dan mesin yang mendasari transmisi genetik.2. Berbagai tekanan antropogenik, seperti polusi, dapat memperparah masalah AMR.3. Air, udara, dan tanah berperan penting dalam penyebaran dan penularan AMR.Echeverria menegaskan bahwa semakin banyak bukti menunjukkan bahwa lingkungan memiliki peran penting dalam pengembangan, penyebaran, dan penularan AMR, termasuk munculnya resistensi lingkungan dan penularan antara manusia dan hewan ke manusia.Strategi Komprehensif untuk Mengatasi AMR
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengusulkan empat langkah untuk mengatasi AMR:1. Mencegah infeksi dengan memastikan akses ke air bersih dan sanitasi, imunisasi, dan pengendalian pencegahan infeksi.2. Menjamin akses universal ke diagnostik yang terjangkau, berkualitas, dan pengobatan infeksi yang tepat.3. Meningkatkan ilmu informasi strategis dan inovasi.4. Menerapkan tata kelola dan keuangan yang efektif.Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga menekankan bahwa bahaya AMR berkaitan erat dengan perilaku pencegahan dan pengobatan serta sistem keamanan produksi pangan dan lingkungan. Oleh karena itu, pendekatan "One Health" diperlukan untuk mengatasi kompleksitas pengendalian kejadian resistensi antimikroba.Dengan ancaman AMR yang semakin nyata, tindakan segera dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk melindungi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan serta menjaga ketahanan pangan global. Upaya komprehensif ini akan memastikan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi seluruh umat manusia.