Penelitian baru mengungkapkan fakta mengejutkan tentang makam seorang penguasa Afrika Barat yang terkenal dengan kekejamannya. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa makam Raja Ghezo, yang memerintah Kerajaan Dahomey dari tahun 1818 hingga 1858, dibangun menggunakan darah korban pengorbanan manusia. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang praktik dan ritual yang dilakukan pada masa pemerintahan raja tersebut.

Penemuan Menakutkan di Makam Sejarah

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proteomic, tim peneliti dari Prancis dan Benin mengungkapkan temuan mengerikan di makam Raja Ghezo. Selama empat dekade pemerintahannya, Ghezo dikenal karena kekuatan militernya dan kebrutalannya. Meskipun ia meninggal dengan tenang di rumahnya, jejak kebiadabannya masih terlihat bahkan setelah kematiannya. Sebelum meninggal, ia memerintahkan pembangunan dua gubuk pemakaman untuk menghormati ayahnya, Adandozan. Rumor selama puluhan tahun akhirnya terbukti benar: makam ini dibangun menggunakan darah 41 korban pengorbanan manusia. Ini menunjukkan betapa mendalam pengaruh kekerasan dalam kehidupan dan kematian sang raja.

Dari perspektif seorang peneliti, penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang praktik penguburan di masa lalu, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kemanusiaan dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini mengajarkan bahwa tindakan kejam tidak akan pernah hilang dari catatan sejarah, dan kita harus berusaha untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih bermartabat.