Pasar
Stabilitas Harga Minyak Global Ditentukan oleh Ekspektasi Ekonomi dan Kebijakan Moneter
2024-12-23

Harga minyak dunia menunjukkan stabilitas pada akhir pekan, seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed) dan prospek permintaan minyak China. Pada perdagangan Jumat, harga minyak mentah WTI mengalami penurunan tipis, sementara minyak Brent sedikit menguat. Pada awal perdagangan Senin, kedua jenis minyak ini mengalami penguatan kecil. Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga adalah pelemahan dolar AS dan data inflasi AS yang melambat. Selain itu, OPEC+ juga berusaha untuk menjaga disiplin pasokan agar dapat menenangkan pasar yang khawatir tentang revisi permintaan minyak global.

Faktor Ekonomi Mempengaruhi Pergerakan Harga Minyak

Pasar minyak global dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, termasuk kebijakan moneter dan kondisi ekonomi di negara-negara besar. Penurunan suku bunga oleh The Fed dan data inflasi AS yang lebih rendah telah mendorong penguatan harga minyak. Pelemahan dolar AS membuat minyak lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya, sementara penurunan suku bunga dapat meningkatkan permintaan minyak. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung bagi harga minyak untuk tetap stabil atau bahkan mengalami kenaikan.

Data inflasi AS yang melambat pada bulan November memberikan indikasi bahwa tekanan inflasi sedang mereda. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) hanya naik 0,1% dari bulan Oktober, dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,4%. Meskipun masih di atas target The Fed sebesar 2%, angka ini lebih rendah dari estimasi sebelumnya. Hal ini mengurangi kekhawatiran bahwa The Fed akan menghentikan dukungannya terhadap pasar melalui kebijakan suku bunga. John Kilduff dari Again Capital menyatakan bahwa kekhawatiran pasar tentang prospek permintaan minyak, terutama dari China, telah berkurang seiring dengan perkembangan ini. Sinopec, perusahaan penyulingan minyak milik negara China, memperkirakan bahwa konsumsi minyak China akan mencapai puncaknya pada tahun 2027, karena permintaan untuk solar dan bensin melemah.

OPEC+ dan Dinamika Pasokan Minyak Global

Situasi global minyak juga dipengaruhi oleh tindakan OPEC+ dalam mengatur pasokan minyak. Organisasi ini telah memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 selama lima bulan berturut-turut. Emril Jamil, spesialis penelitian senior di LSEG, menekankan pentingnya disiplin pasokan untuk menaikkan harga dan menenangkan kegelisahan pasar. Upaya OPEC+ untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan menjadi kunci dalam menstabilkan harga minyak global.

JPMorgan memperkirakan bahwa pasar minyak akan bergerak dari keseimbangan pada tahun 2024 menuju surplus 1,2 juta barel per hari pada tahun 2025. Bank tersebut memperkirakan peningkatan pasokan non-OPEC+ sebesar 1,8 juta barel per hari pada tahun 2025, sementara produksi OPEC akan tetap pada level saat ini. Negara-negara G7 juga sedang mempertimbangkan cara untuk memperketat batasan harga minyak Rusia, seperti dengan larangan langsung atau dengan menurunkan ambang batas harga. Rusia telah berhasil menghindari batasan harga US$60 per barel yang diberlakukan pada tahun 2022 melalui penggunaan "armada bayangan" kapal-kapalnya, yang telah menjadi sasaran sanksi lebih lanjut oleh UE dan Inggris. Pengelola uang juga menaikkan posisi net long minyak mentah berjangka AS dan opsi mereka, menunjukkan optimisme terhadap prospek harga minyak di masa depan.

More Stories
see more