Pasar
Tunggu Inflasi AS, Rupiah Tetap Rentan Melemah!
2024-12-09
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah saat ini sedang berlangsung dengan berbagai tantangan. Rupiah telah mulai menguat, namun masih harus menghadapi data inflasi AS yang menunggu.

Perubahan Pergerakan Rupiah dan Dampaknya

Pergerakan Rupiah Setelah Kemarin Jumat

Pada perdagangan Jumat lalu, rupiah mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,06% dan ditutup di Rp 15.845/US$. Namun, rupiah masih mendekati level psikologis Rp 16.000/US$. Ini menunjukkan bahwa pergerakan rupiah masih berada dalam kondisi yang cukup kritis.Dalam perdagangan forex, sentimen dari dalam dan luar negeri sangat berpengaruh pada pasar keuangan domestik. Saat ini, kita harus menunggu data inflasi China dan AS. China akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) hari ini. Konsensus memperkirakan bahwa China akan mengalami inflasi tahunan sebesar 0,5% yoy. Jika hal tersebut benar terjadi, maka sentimen positif akan terjadi dan memberikan dampak positif kepada Indonesia.China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Jika roda perekonomian China mulai pulih, maka Indonesia juga akan terdampak positif. Selain itu, AS akan merilis data IHK dan IHK inti pada Rabu (11/12/2024). Hingga saat ini, IHK tahunan diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 2,6% yoy pada Oktober menjadi 2,7% yoy pada November 2024.Jika angka inflasi AS terus meningkat, maka probabilitas bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menurunkan suku bunganya di bulan ini akan semakin kecil. Meski begitu, pasar sudah mulai dapat kelegaan dari kenaikan tingkat pengangguran AS pada Jumat lalu dari 4,1% ke 4,2%. Hal tersebut membuat efek pemangkasan suku bunga The Fed lebih jelas. CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa probabilitas pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 85%.

Teknikal Pergerakan Rupiah

Pergerakan rupiah melawan dolar AS tampak mulai sideways setelah terjadi penguatan kemarin Jumat. Jika rupiah menguat lebih lanjut, potensi support yang akan dijui selanjutnya berada di Rp15.800/US$. Ini bertepatan dengan garis horizontal yang ditarik dari low candle 20 November 2024. Sementara untuk resistance terdekat sebagai antisipasi jika terjadi pelemahan ada di Rp15.960/US$ yang diambil dari high candle intraday 4 Desember 2024.Foto: Tradingview menunjukkan pergerakan rupiah melawan dolar AS dengan jelas.CNBC INDONESIA RESEARCH (tsn/tsn)Saksikan video di bawah ini:Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG “Terancam” Merosot ke Level 7.000-anNext Article: Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!
More Stories
see more