Pasar
Tambang Batu Bara TOBA Tutup, Perusahaan Fokus Capai Netralitas Karbon
2024-11-14
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), sebuah perusahaan pertambangan terkemuka, mengumumkan bahwa tiga tambang batu baranya akan berakhir operasi pada tahun 2027. Keputusan ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030 melalui inisiatif TBS 2030.
Menyongsong Masa Depan yang Lebih Hijau
Mengakhiri Operasi Tambang Batu Bara
Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Juli, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena cadangan batu bara atau coal reserve di ketiga tambang tersebut telah habis, meskipun izin eksplorasinya masih ada. Pihaknya memutuskan untuk tidak memperpanjang operasi demi menekan emisi karbon perusahaan. Ketiga tambang yang akan ditutup adalah PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU), dengan waktu penutupan yang berbeda-beda.Strategi Mengisi Kekosongan Pendapatan
Penutupan tambang batu bara ini akan berdampak pada pendapatan perusahaan. Namun, TOBA telah menyiapkan strategi untuk menambal EBITDA perusahaan setelah aksi ini. Strategi tersebut dapat berupa pengembangan bisnis organik, seperti membangun bisnis baru dari awal, atau anorganik, seperti melakukan akuisisi.Salah satu akuisisi yang telah dilakukan TOBA adalah mengakuisisi seluruh saham Sembcorp Industries (Sembcorp) di anak usahanya, Sembcorp Environment Pte. Ltd, yang berbasis di Singapura. Selain itu, TOBA juga menyiapkan dana segar hasil divestasi dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya di Sulawesi Utara (Sulut) sebesar US$144,8 juta atau sekitar Rp2,28 triliun untuk mengembangkan bisnis baru terbarukan.Mewujudkan Komitmen Terhadap Lingkungan
Keputusan TOBA untuk mengakhiri operasi tambang batu bara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Dengan menghentikan kegiatan pertambangan batu bara, TOBA menunjukkan keseriusannya dalam mencapai netralitas karbon pada tahun 2030 melalui inisiatif TBS 2030.Langkah ini juga sejalan dengan tren global yang semakin mengarah pada pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan peningkatan penggunaan energi terbarukan. Dengan menutup tambang batu bara, TOBA dapat fokus pada pengembangan bisnis-bisnis baru yang lebih ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, untuk menjamin keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.