Pemerintah Indonesia berencana memperkenalkan bank emas sebagai bagian dari strategi pengembangan sektor keuangan. Dalam upaya ini, pihak berwenang bertujuan untuk menerapkan sistem baru ini pada tahun 2025 mendatang. Tujuan utama adalah untuk mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam negara, khususnya emas, yang dikenal sebagai salah satu produsen terbesar di dunia. Melalui inisiatif ini, diharapkan dapat meningkatkan stabilitas ekonomi dan daya saing industri keuangan nasional.

Berbagai aktivitas yang akan dilakukan oleh bank emas mencakup penyimpanan, pembiayaan, perdagangan, dan penitipan emas. Proses ini akan dimulai melalui lembaga pegadaian dan kemudian berkembang ke bank-bank lain seperti BSI. Menurut Thendra Crisnanda, Direktur Hubungan Investor Hartadinata Abadi, langkah ini bertujuan untuk mendukung program hilirisasi komoditas emas serta menambah cadangan emas nasional. Ini merupakan langkah penting dalam rangkaian usaha untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Dengan implementasi bank emas, pelaku bisnis menyambut positif rencana ini karena dianggap dapat memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan dan harga emas. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengatur pasokan dan permintaan emas secara lebih efektif, tetapi juga mempromosikan transparansi dan kepercayaan publik terhadap sektor keuangan. Selain itu, hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada stabilitas moneter jangka panjang.