Jakarta, CNBC Indonesia - Bali telah dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Salah satu daya tarik utama adalah beragam pantai yang menakjubkan. Namun, salah satu pantai terkenal yaitu Pantai Kuta menghadapi ancaman abrasi yang serius hingga hampir habis. Tidak hanya Pantai Kuta, pantai di kawasan Seminyak juga ikut menghadapi masalah tersebut.

Pantai Kuta: Dari Indah ke Berbahaya, Perubahan yang Dramatis

Pantai Kuta: Sebuah Pantai yang Berubah

Pantai Kuta, yang dulu terkenal dengan bibir pantai yang luas dan menarik, kini menghadapi perubahan yang sangat signifikan. Sejak 20 tahun yang lalu, abrasi telah menggerus hingga puluhan meter bibir pantai telah hilang. Ini dapat dilihat dari arah selatan hingga ke utara, mulai dari sekitar depan kantor Satgas Pantai Kuta sampai ke depan Mal Beachwalk. Kondisi saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kondisi hampir 20 tahun silam. Saat itu, panjang bibir pantai mencapai daratan yang sangat jauh, sekitar hampir 30 meter. Itulah yang membuat Pantai Kuta menjadi favorit bagi turis mancanegara untuk berjemur atau melakukan surfing. Namun, sekarang hanya tersisa sedikit bibir pantai. Saat musim pasang air laut, air laut pasti naik dan sisa bibir pantai hanya sekitar 2 meter sampai pedesterian bahkan pernah naik.

Perubahan yang Didapatkan dari Ketua Satgas Pantai Kuta

Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna memberikan wawasan tentang perubahan kondisi pantai tersebut. Menurutnya, kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Mereka telah berupaya memasang pengaman di bibir pantai, tetapi air laut selalu naik dan terus mengancam bibir pantai. Ia sering kali mendapat keluhan dari segelintir turis asing mengenai kondisi pantai yang semakin tidak menarik. Mereka berharap dengan upaya-upaya yang dilakukan, kondisi pantai dapat kembali menjadi seperti sebelum.

Implikasi bagi Bali dan Turis

Ini bukan hanya masalah bagi Pantai Kuta sendiri, tetapi juga memiliki implikasi bagi Bali sebagai destinasi wisata. Pantai Kuta merupakan salah satu daya tarik utama di Bali dan perubahan kondisi ini dapat mempengaruhi jumlah turis yang datang. Turis yang datang dengan harapan untuk menikmati pemandangan pantai yang indah mungkin merasa terkesan dan memilih destinasi lain. Hal ini juga memerlukan upaya-upaya serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi masalah abrasi dan mengembalikan keindahan Pantai Kuta.