Pasar
Titik Perubahan Rupiah dan Geopolitik di Timur Tengah
2024-11-28
Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam perjalanan ekonomi, kita sering melihat hubungan yang menarik antara mata uang dan peristiwa geopolitik. Saat ini, rupiah menunjukkan tendensi kuat terhadap dolar AS, sementara kabar gencatan senjata di Timur Tengah semakin menguat.

"Rupiah dan Geopolitik: Perjalanan yang Berpotensi"

Rupiah dan Posisi Harian

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,47% di angka Rp15.850/US$ pada hari ini, Kamis (28/11/2024). Ini merupakan perubahan yang berlawanan dengan posisi kemarin yang melemah 0,38%. Posisi ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan geopolitik saling berhubungan. Saat DXY pada pukul 08:52 WIB naik 0,05% di angka 106,13, yang lebih tinggi daripada kemarin, rupiah tetap berpotensi untuk kuat di tengah meredanya ketegangan geopolitik.Dalam perdagangan hari ini, rupiah berpotensi ditutup menguat. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor geopolitik seperti gencatan senjata di Timur Tengah memiliki dampak signifikan pada nilai rupiah.

Gencatan Senjata di Timur Tengah

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan gencatan senjata Lebanon akan mulai berlaku Rabu (27/11/2024). Hal ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan gencatan senjata dengan Hizbullah. AS, sebagai sekutu utama dan pendukung militer Israel, memiliki peran penting dalam situasi ini.Dalam perjalanan geopolitik, hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai rupiah. Ketegangan geopolitik tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian dalam pasar dan mempengaruhi pergerakan mata uang.

Implikasi bagi Rupiah

Berdasarkan perjanjian yang dirancang, tentara Lebanon akan mengambil alih kendali wilayah perbatasan. Hal ini dapat memberikan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. Namun, hal ini juga dapat memiliki dampak positif bagi rupiah.Jika situasi geopolitik dapat berjalan dengan baik dan ketegangan dapat berkurang, rupiah memiliki potensi untuk kembali berada di bawah level Rp15.900/US$. Namun, jika ketegangan terus bertambah, maka nilai rupiah mungkin akan kembali mengalami perubahan.Dalam perjalanan ekonomi, kita harus selalu mengobati perubahan-perubahan geopolitik dan memahami dampaknya pada mata uang. Rupiah dan geopolitik saling berhubungan, dan kita harus selalu berhati-hati dalam menghadapi situasi seperti ini.
More Stories
see more