Pada penghujung tahun 2024, dunia terkejut dengan insiden mengerikan yang melibatkan maskapai penerbangan asal Korea Selatan, Jeju Air. Tragedi ini menewaskan 179 orang dan hanya dua awak kabin yang berhasil selamat. Peristiwa ini memicu diskusi mendalam tentang keselamatan penerbangan, terutama mengenai lokasi kursi pesawat yang paling aman dalam keadaan darurat. Investigasi oleh TIME menemukan bahwa area tengah di bagian belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah, sementara kursi lorong dekat sayap memiliki risiko tertinggi.
Pada akhir tahun 2024, sebuah tragedi mengerikan menimpa Jeju Air, maskapai penerbangan dari Korea Selatan. Insiden tersebut terjadi saat pesawat jatuh, menewaskan 179 penumpang dan awak kabin. Dua orang yang selamat adalah anggota kru yang duduk di bagian belakang pesawat. Menurut laporan Korea Herald, letak kursi penumpang berpengaruh besar pada peluang selamat dalam keadaan darurat.
Ahli penerbangan dari Central Queensland University, Doug Drury, menjelaskan bahwa data dari studi TIME sangat masuk akal. Duduk di dekat pintu keluar dapat memberikan jalur penyelamatan tercepat, asalkan tidak ada api. Namun, posisi dekat sayap pesawat kurang aman karena menyimpan bahan bakar. Penumpang kelas bisnis di bagian depan pesawat cenderung terkena dampak pertama kali, sementara mereka yang berada di belakang memiliki lebih banyak waktu untuk bereaksi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis pesawat berpengaruh pada tingkat keselamatan. Pesawat berukuran besar biasanya memiliki struktur yang lebih kuat, sehingga memberikan perlindungan tambahan dalam situasi darurat. Jenis keadaan darurat juga penting; misalnya, pesawat yang menabrak gunung atau jatuh ke laut dengan hidung terlebih dahulu memiliki peluang selamat yang rendah.
Maka, para pilot dilatih untuk meminimalkan risiko sebaik mungkin, seperti mencari tempat pendaratan yang datar dan menghindari tabrakan dengan objek keras.
Dengan demikian, informasi ini tidak hanya membantu penumpang memilih kursi yang lebih aman tetapi juga menyoroti pentingnya persiapan dan pelatihan bagi awak kabin serta pilot untuk menangani situasi darurat dengan efektif.
Tragedi Jeju Air mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam setiap perjalanan udara. Meski sulit untuk sepenuhnya menghilangkan risiko, pemilihan kursi yang tepat dan persiapan yang matang dapat meningkatkan peluang selamat. Ini bukan hanya tanggung jawab maskapai dan kru, tetapi juga setiap penumpang yang harus memahami prosedur darurat dan selalu waspada. Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak yang terlibat dalam industri penerbangan.