Panglima TNI mendorong modernisasi doktrin militer untuk mengikuti perkembangan global. Pembaruan ini dianggap penting karena tuntutan zaman yang terus berubah. Selama Rapat Pimpinan TNI 2025, Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam strategi pertahanan nasional. Beliau menjelaskan bahwa doktrin perang yang digunakan saat ini sudah ketinggalan zaman dan membutuhkan pembaruan secara berkala. Contoh negara tetangga seperti Australia yang rutin melakukan evaluasi dan perubahan doktrin menjadi inspirasi bagi TNI untuk melakukan hal serupa.
Menghadapi tantangan baru, semua anggota TNI didorong untuk menjadi pelopor perubahan. Perubahan ini tidak hanya diperlukan tetapi juga harus disambut dengan sikap positif. Panglima TNI mengajak seluruh prajurit untuk menyumbangkan ide-ide segar yang dapat meningkatkan efektivitas operasi militer. Selain itu, beliau juga mengapresiasi upaya evaluasi taktik tempur yang telah dilakukan di lapangan, yang telah memberikan hasil signifikan. Evaluasi ini membuat kelompok-kelompok bersenjata berpikir dua kali sebelum melancarkan serangan terhadap pasukan TNI.
Dengan langkah-langkah progresif ini, TNI ditargetkan untuk menjadi institusi militer yang lebih tangguh dan adaptif. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan keamanan nasional tetap terjaga di tengah dinamika global yang semakin kompleks. Melalui pembaruan doktrin dan peningkatan kapabilitas, TNI akan terus berkembang sebagai garda terdepan dalam melindungi bangsa dan negara.